Pages

Sabtu, September 24

Bangbarongan: Tradisi Khas Khitanan

Bismillah..
Huwalooooowwww.. Hello fellas :)
Beberapa hari tak berblog ria rasanya seperti ada yang kurang mantep. Sekarang belum bisa menulis yang agak berbobot. Ide masih mengendap di dalam otak. Belum bisa menguap bahkan menebar menjadi tulisan yang indah penuh makna. Semoga saja nanti bisa lebih menebar manfaat dalam tulisan. Ok, sekarang waktunya berbagi cerita yang ringan-ringan saja.

Hayo siapa kawan-kawan pria yang belum khitan? Acungkan tangannya! Ups, tapi saya sekarang bukan mau membahas tentang khitan mengkhitan. Para ahli khitan maupun pria lebih tau mengenai hal itu. Hehehe..

Biasanya klo anak-anak setelah di khitan pasti ada acara perayaan. Entah itu hanya syukuran kecil-kecilan maupun syukuran besar-besaran. Klo di sunda biasanya disebut hajatan khitanan. Di tempat saya tinggal sekarang, yaitu Cileunyi (pada tau ga? klo yang suka liat arus mudik pasti tau, hehe..) punya kebiasaan setelah atau sebelum perayaan hajatan khitanan selalu ada prosesi iring-iringan atau arak-arakan yang disebut Bangbarongan.

Hari Minggu ini kebetulan ada warga yang sedang merayakan hajatan khitanan dan melakukan prosesi Bangbarongan keliling sekitar rumah. Diiringi dengan musik Dogdog (suaranya mirip dengan alunan yang mengeluarkan bunyi "dogdogdogdog..."). Dan ada maskot yang disebut Cocoet yaitu semacam model bebegig (orang-orangan) sawah yang isinya orang didalam karung goni, bentuk dan rupanya menyerupai entahlah apa itu, dan mengeluarkan bunyi-bunyian "cocoeeeet..cocoeeeett". Hahaha.. Semua orang ramai-ramai ikut pawainya. Saya hanya melihat dari lantai 2 rumah ditemani dengan kamera yang sudah siap mengabadikan moment langka ini.

Cocoet, terbuat dari karung goni yang berisi orang, mulutnya suka gerak-gerak minta uang.
Jadi, Bangbarongan itu terdiri dari kompilasi antara kuda lumping, iringan musik Dogdog campur sundaan campur dangdut campur apalah itu, ada Cocoet dan tak lupa diarak oleh beberapa orang laki-laki yang kesurupan yang berjoget kesana kemari tanpa arah. Aksi kesurupan ini disengaja, entah tujuannya untuk apa. Karena alunan musik dogdog pun katanya seperti alunan musik yang membangkitkan aura kesurupan semakin menjadi-jadi. Bisa sampai makan beling, minum air comberan, guling-guling ga jelas di atas aspal, atau nyebur ke kolam ikan pinggir jalan dan kadang juga ngerusak kebun sama sawah orang. Ter-la-lu.. Was-waslah! Was-waslah! :D

Kuda Lumping
Iring-iringan Bangbarongan beserta beberapa orang kesurupan

Mungkin iring-iringan Bangbarongan ini sudah menjadi hiburan rakyat yang sebulan sekali pun belum tentu ada. Jika saat musim khitanan pasti ramai. Bisa sampai lebih dari satu kali Bangbarongan itu berkeliling melewati rumah. Dan itu pun dari grup Bangbarongan yang berbeda-beda. Ayo di tempat kawan-kawan ada gak yang seperti ini? Klo mau tau, mampir-mampir lah ke Cileunyi, nanti saya suguhi Bangbarongan :D

Ini cerita ku, apa cerita mu? :)

0 komentar: