Pages

Rabu, Juni 29

Tujuan Pendidikan

Kalau kita berbicara tentang pendidikan, tentunya tidak akan terlepas dari masalah apa sebenarnya tujuan pendidikan itu. Pendidikan dapat dikatakan berhasil jika sudah mempunyai tujuan-tujuan yang jelas dan ditempuh dengan tindakan-tindakan yang jelas pula. Di Indonesia sendiri, dari masalah pendidikan ini akhirnya muncul polemik-polemik yang harus segera dipecahkan. Kalau boleh bicara jujur, sebenarnya pendidikan di Indonesia ini masih dapat dikatakan belum berhasil. Terbukti dengan semakin tingginya angka pengangguran di setiap tahunnya.

Didalam undang-undang sisdiknas nomor 20 tahun 2003 disana dikatakan mengenai tujuan pendidikan di indonesia yaitu :
            Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
            Tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang Sisdiknas mengandung filosofi pendidikan sebagai educare, yang untuk zaman sekarang sudah kurang memadai dan sebaiknya disempurnakan atau dilengkapi. Sebab filosofi pendidikan educare lebih cenderung mau mengajar, melatih dan melengkapi peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan. Karena itu, filosofi pendidikan educare amat memberi penekanan pada materi yang diajarkan, disertai sistem penilaian yang bake dan kaku yang hares dilaksanakan. Proses pendidikan tahap tertentu dianggap selesai dengan hasil ujian dan selesainya pemberian materi.
            Tujuan Pendidikan Nasional perlu dirumuskan kembali sehingga memuat secara implisit filosofi pendidikan sebagai educate. Educare berarti membimbing, menuntun, dan memimpin. Filosofi pendidikan sebagai educare ini lebih mengutamakan proses pendidikan yang tidak terjebak pada banyaknya materi yang dipaksakan kepada peserta didik dan harus dikuasai. Proses pendidikan educate lebih nierupakan ak-tivitas hidup untuk menyertai, mengantar, mendampingi, membimbing, memampukan peserta didik sehingga tumbuh berkembang sampai pada tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Di sini atmosfer pendidikan mendapat tekanan dan peserta didik diberi keleluasaan untuk mengeksplorasi diri dan dunianya sehingga berkembang kreativitas, ide, dan keterampilan diri sebagai bagian dari masyarakatnya. Minat dan bakat peserta didik diperlakukan sebagai sentra dan hal yang amat berharga. Peran pendidik lebih sebagai narasumber, pendorong, pemberi motivasi, dan fasilitator bagi peserta didik. Filosofi pendidikan yang demikian ini belum terakomodasi oleh Tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang Undang Sisdiknas; padahal filosofi pendidikan educare mengantar pada tumbuhnya kepercayaan diri, kemandirian, kedewasaan dan kecerdasan peserta didik.
Atribut praktis seperti "bertakwa", "berakhlak", "berbudi mulia", "sehat", "berilmu", "cakap", "warga negara yang demokratis" telah menjebak rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi terlalu teknis-praktis, parsial, dan temporal. Tujuan pendidikan nasional periu dijiwai filosofi pendidikan yang menawarkan perennial values yang bersifat universal dan tak lekang oleh perubahan zaman.
Jadi seperti apakah sebenarnya tujuan pendidikan yang harus dicapai pada masa sekarang. Berikut ini beberapa pendapat para ahli di bidang pendidikan mengenai tujuan dari pendidikan :
Sedangkan Ki Hajar Dewantara mengemukakan pendapatnya mengenai tujuan pendidikan, tujuan dari pendidikan ialah harus memberikan pengetahuan yang perlu diberikan kepada peserta didik dan berguna untuk kemerdekaan hidup baik lahir maupun batin didalam bermasyarakat dan membiasakan peserta didik untuk mencari segala ilmu dan mempergunakannya untuk amal keperluan umum.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan umum dari pendidikan yang sebenarnya adalah membawa peserta didik kearah kedewasaannya baik dewasa secara intelektual, fisik maupun mentalnya.

0 komentar: