A. Pengertian Psikologi dan Psikologi Bagi Guru
1. Pengertian Psikologi
Secara harfiah memang psikologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa, sebab kata psikologi berasal dari bahasa yunani, psyche bearti jiwa, roh atau sukma, sedang logy atau logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi Psikologi bearti ilmu tentang jiwa, atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Memang pada masa-masa lampau banyak yang mengartikan psikologi secara demikian. Di Indonesia dulu juga pernah digunakan nama ilmu jiwa yang diartikan sebagai suatu studi atau ilmu yang mempelajari gejala-gejala jiwa. Dalam definisi ini pun jelas bahwa yag di pelajari bukan jiwanya tetapi hanya gejala-gejalanya (gejala jiwa). Hal itu dapat dipahami mengingat, bahwa mempelajari jiwa merupakan hal yang sangat sukar sekali, sebab sesuatu yang tidak kelihatan atau tersembunyi. Dewasa ini para ahli umumnya sepakat bahwa psikologi tidak lagi diartikan sebagai ilmu jiwa tetapi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku atau kegiatan individu.
Terhadap pandangan lama, yaitu Psikologi sebagai ilmu jiwa ada beberapa keberatan. Pertama, jiwa adalah sesuatu hal yang sangat sukar sekali atau tidak dapat diamati secara langsung. Pada manusia jiwa itu selalu berada bersama badan. Oleh karena itu kita tidak dapat hanya mempelajari jiwanya saja tanpa kesatuannya dengan badannya. Kedua, jiwa adalah sesuatu yang ada, akan tetapi tidak dapat diteliti secara langsung dengan mengunakan metode-metode penelitian biasa (metode penilitian ilmiah). Masaalah jiwa adalah urusan tuhan, kepada kita hanya diberikan pengetahuan yang sangat sedikit tentang hal itu. Ketiga, mempelajari jiwa bearti hanya mempelajari sebagian saja dari ndividu atau manusia, dengan demikian studi tersebut tidaklah lengkap.
Ada dua tujuan utama dari studi tentang psikologi. Pertama, agar seorang mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang individu, baik dirinya sendiri, maupun orang lain. Kedua, dengan hasil pemahaman tersebut seorang diharapkan dapat bertindak ataupun ataupun memberikan perlakuan yang lebih bijaksana. Tindakan bijaksana menyangkut pengunaan cara atau metode yang tepat terhadap individu yang tepat, pada saat dan dalam situasi yang tepat.
- Psikologi Bagi Guru
Sesungguhnya setiap orang membutuhkan pengetahuan tentang psikologi, sebab dalam kehidupan setiap orang selalu menghadapi, bergaul dan berkerja sama dengan orang lain. Orang-orang yang dalam pekerjaannya memberikan pelayanan kepada orang, atau menghadapi orang membutuhkan pengetahuan psikologi yang lebih banyak dan mendalam dibandingkan dengan orang-orang yang menghadapi orang hanya dalam pergaulan da dalam kehidupan keluarga.
Guru sebagai pendidik di sekolah, setiap hari selalu bergaul dan menghadapi orang, baik siswa, sesama guru, kepala sekolah, staf tata usaha, orang tua dll. Lebih dari itu tugas guru adalah membantu perkembangan anak, membimbing dan membina kepribadiannya. Agar seorang guru dapat mempersiapkan pelajaran yang sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan kebutuhan siswa yang menyampaikan bahan pelajaran dengan baik, maka dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan memahami segala sifat, kemampuan, dan kondisi para siswanya.
Pekerjaan- pekerjaan di atas pada dasarnya memberikan pelayanan dan perlakuan kepada individu. Agar pelayanan dan perlakuannya tapat, perlu didasarkan atas hasil pemahaman terhadap para klien, atau individu-individu yang dilayaninya. Kesalahan atau ketidak tepatan dalam memberikan layanan atau perlakuan terhadap para klien atau orang-orang yang dilayani, umumnya disebabkan karena petugas-petugas tersebut kurang pemahamannya tentang sifat-sifat dan kondisi orang yang dihadapinya.
B. Lingkup Kajian Psikologi
Lingkup kajian bidang psikologi cukup luas, sebab individu manusia berada dalam berbagai posisi, kondisi dan tahap perkembangan. Setiap posisi, kondisi dan tahap perkembangan dapat memperlihatkan karakteristik kegiatan atau perilaku tertentu yang berbeda dengan pada kondisi, posisi serta tahap perkembangan lainnya. Secara garis besar dibedakan tiga katagori bidang psikologi, yaitu psikologi umum, psikologi khusus, dan psikologi terapan.
1. Psikologi umum
Psikologi umum sering juga disebut sebagai pengantar merupakan studi tentang prilaku atau kegiatan individu secara umum. Studi ini memberikan pengantar kepada studi tentang perilaku individuyang lebih lanjut, lebih khusus dan mendala. Dalam psikologi umum dipelajari konsep umum kegiatan atau perilaku individu, apa, mengapa dan bagai mana individu melakukan kegiatan.
Faktor-faktor yang berasal dari individu adalah kebutuhan dan motif, minat, sikap, perasaan dan tujuan-tujuan yang ingin dicapinya. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu bersumber dari lingkungan, seperti lingkungan alam,sosial, politik, budaya, pengetahuan, teknologi, dll.
Kelompok psikologi ini mempelajari perilaku atau kegiatan individu secara khusus, baik kekushusan karena tahap perkembangannya, posisinya, aspek yang mendapatkan sorotan utamanya atau karena kondisinya.
2. Psikologi Khusus
Kelompok psikologi ini mempelajari prilaku atau kegiatan idividu secara khusus, baik kekhususan karena tahap perkembangannya, posisinya, aspek yang mendapatkan sorotan utamanya atau karena kondisinya. Dalam katagori ini kita mengenal psikologi perkembangan, psikologi pria dan wanita, psikologi abnormal, psikologi kepribadian, psikologi deferensial dan psikologi binatang.
3. Psikologi Terapan
Psikologi Terapan (Applied Psychology), merupakan penerapan atau penggunaan pengetahuan, prinsip-prinsip, kaidah-kaidah, pendekatan, metode dan teknik-teknik psikologis untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah pada bidang lain.
C. Tujuan Psikologi
Tujuan psikologi ialah mempelajari tingkah laku manusia dan perubahan dan perubaha tingkah laku itu sebagai akibat proses dari tantagan pendidikan dan bersaha bagai mana suatu tingkah laku itu seharusnya diubah, dibimbing melalui pendidikan. Dengan kata lain ahli psikalogi berusaha untuk mempelajari, menganalisa, menerangkan dan memimpin proses pendidikan yang demikian rupa sehingga mendapatkan suatu system pendidikan yang efisien.
Masaalah dan tujuan psikologi pendidikan akan jelas dimengerti apabila dibandingkan dengan filsafah pendidikan. Jadi jelasnya bahwa tujuan pendidikan bukanlah lapangan psikologi pendidikan, tetapi merupakan lapangan filsapat pendidikan. Filsafat pendidikan yang menentukan tujuan pendidikan.
Dalam lingkup yang lebih khusus, terutama dalam konteks kelas, psikologi belajar atau psikologi pembelajaran banyak memusatkan perhatiannya pada psikologi dan pembelajaran. Fokusnya adalah aspek – aspek psikologis dalam aktivitas pembelajara, sehingga dapat diciptakan suatu proses pembelajaran yang efektif. Upaya tersebut, dapat dilakukan dengan mewujudkan prilaku mengajar yang efektif pada guru, dan mewujudkan prilaku belajar pada siswa yang terakait dengan proses pembelajaran.
D. Mamfat Mempelajari Psikologi
Bagi seorang guru, yang tugas utamanya adalah mengajar, sangat penting memahami psikologi belajar. kegiatan pembelajaran, termasuk pembelajaran pendidikan agama Islam, sarat dengan muatan psikologis. mengabaikan aspek – aspek psikologis dalam proses pembelajaran akan berakibat kegagalan, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Beberapa peran penting psikologi dalam proses pembelajaran adalah :
1. Memahami siswa sebagai pelajar, meliputi perkembangannya, tabiat, kemampuan, kecerdasan, motivasi, minat, fisik, pengalaman, kepribadian, dan lain-lain
2. Memahami prinsip – prinsip dan teori pembelajaran
3. Memilih memetode – metode pembelajaran dan pengajaran
4. Menetapkan tujuan pembelajaran dan pengajaran
5. Menciptaka situasi pembelajaran dan pengajaran yang kondusif
6. Memilih dan menetapkan isi pengajaran
7. Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
8. Memilih alat Bantu pembelajaran dan pengajaran
9. Menilai hasil pembelajaran dan pengajaran
10. Membimbing perkembangan siswa
Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa antara proses perkembangan dengan proses belajar mengajar memiliki keterkaitan. Sehubungan dengan ini, setiap guru sekolah selayaknya memahami seluruh proses dan perkembangan manusia, khususnya siswa. Pengetahuan mengenai proses dan perkembangan dan segala aspeknya itu sangat bermanfaat, antara lain :
1. Guru dapat memberikan layanan dan bantuan dan bimbingan yang tepat kepada siswa dengan pendekatan yang relefan denga tingakat perkembangannya
2. Guru dapat mengantisipasi kemungkinan – kemungkinan timbulnya kesulitan belajar siswa tertentu
3. Guru dapat memertimbangkan waktu yang tepat dlam memulai aktifitas proses belajar mengajar bidang studi tertentu
4. Guru dapat menemukan dan menetapkan tujuan – tujuan pengajaran sesuai dengan kemampuan psikologisnya
Dari beberapa peranan psikologi belajar di atas, dapat kita khususkan sebagai berikut :
a. Psikologi belajar memiliki peranan penting dalam membantu mempersiapkan guru atau calon guru yang professional
b. Pengetahuan tentang psikologi belajar diharapkan mampu membantu memecahkan permasalahan siswa dalam belajar
c. Pengetahuan tentang psikologi belajar memudahkan penerapan pengetahuan, pendekatan dan komunikasi kepada anak didik
d. Pengetahuan tentang psikologi belajar membantu mencipatakan suasana edukatif dan efektif
Dengan demikian jelaslah bahwa pengetahuan psikologi merupakan salah satu pengetahuan yang perlu dipelajari dan dipahami oleh seorang guru agar dapat menjalankan tugas sebagai guru dengan cara yang sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Sukmadinata, N. S. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suryabrata, S. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
0 komentar:
Posting Komentar