1. GIZI PADA IBU HAMIL DAN MENYUSUI
Makanan bergizi harus dipersiapkan sebelum seorang ibu berencana hamil. Sehingga pada saat hamil, badan sudah terkondisikan dengan sangat baik untuk pertumbuhan janin. Minggu-minggu pertama kehamilan adalah masa di mana organ tubuh yang penting terbentuk. Kekurangan gizi pada saat ini dapat menimbulkan kelainan pada bayi atau bahkan kelahiran prematur. Karena itu, gizi seimbang penting untuk pertumbuhan janin.
Pertumbuhan sel yang cepat terjadi sejak dua minggu setelah konsepsi dan mulai terbentuk plasenta. Minggu kedua hingga ke delapan terjadi pembentukan organ-organ seperti jantung, paru-paru, ginjal, hati dan tulang. Volume darah pun meningkat drastis, hingga sampai akhir kehamilan volume darah menjadi 4/3 kali volume darah normal. Ini menyebabkan terjadinya pengenceran darah, sehingga kadar hemoglobin (Hb), albumin, dan zat lain menurun.
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu, pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
A. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil
Beberapa nutrisi penting yang diperlukan ibu hamil diantaranya adalah Sumber kalori (Karbohidrat & Lemak), protein, asam folat, Vit B12, zat besi, zat seng, kalsium, vitamin C, vitamin A, Vitamin D, vitamin B6, vitamin E. Sedangkan nutrisi yang dibutuhkan bagi jani dalam kandungan diantaranya DHA, gangliosida (GA), asam folat, zat besi, EFA, FE dan kolin.
a. Sumber Kalori
Seorang ibu hamil akan melahirkan bayi sehat bila tingkat kesehatan dan gizinya berada pada kondisi baik.. Kebutuhan energi untuk kehamilan normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama 280 hari, hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama kehamilan.
Sumber energi utama bagi ibu hamil adalah Kabohidrat dan lemak. Sumber karbohidrat antara lain nasi, roti, sereal dan gandum. Agar kebutuhan karbohidrat terpenuhi disarankan makan 3 porsi karbohidrat setiap hari. Lemak juga menghasilkan energi, dan menghemat protein untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan. Lemak digunakan untuk pembentukan materi membran sel dan pembentukan hormon, pembentukan jaringan lemak, disamping itu lemak membantu tubuh untuk menyerap nutrisi. Namun demikian dalam kondisi hamil asupan lemak juga harus dibatasi karena kandungan kalorinya yang tinggi.
b. Protein
Sama halnya dengan energi, selama kehamilan kebutuhan protein juga meningkat, bahkan sampai 68 % dari sebelum kehamilan. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g, yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Dianjurkan penambahan protein sebanyak 12 g/hari selama kehamilan. Dengan demikian dalam satu hari asupan protein dapat mencapai 75 – 100 g (sekitar 12 % dari jumlah total kalori).
c. Asam Folat
Asam folat termasuk vitamin B komplek, yakni vitamin B9. Kebutuhan asam folat pada ibu hamil dan usia subur sebanyak 400 mikrogram perhari atau setara dengan 2 gelas susu. Folat didapatkan dari sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum. Selain itu folat juga dapat didapatkan dari suplementasi asam folat.
Dalam tubuh, asam folat berfungsi sebagai ko-enzym dalam sintesa asam amino dan asam nukleat. Folat juga diperlukan pada pembentukan dan pematangan sel darah merah dan sel darah putih di sumsum tulang. Selain itu folat juga berperan sebagai pembawa karbon tunggal pada pembentukan heme pada molekul hemoglobin. Kekurangan asam folat menyebakan gangguan metabolisme DNA. Akibatnya terjadi perubahan dalam morfologi inti sel, terutama pada sel-sel yang cepat membelah seperti erytrosit, leukosit, sel epitel lambung dan usus, epitel vagina dan servik uterus. Pada ibu hamil, folat memegang peranan penting dalam perkembangan embrio, diantaranya adalah pembentukan neural tube pada bulan pertama kehamilan. Neural tube inilah sebagai awal pembentukan otak dan sumsum tulang belakang.
d. Zat Besi
Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil pada umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya sedikit memberi zat besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolism besi normal. Zat besi dibutuhkan untuk pembetukan hemoglobin, sedangkan selama kehamilan volume darah akan meningkat akibat perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan dan hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak, kematian janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, lahir dengan berat badan rendah dan anemia pada bayi.
e. Kalsium
Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal syaraf, kontraksi otot dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan janin akan diambil dari ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg perhari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya product susu seperti susu, yoghurt. Ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.
f. Vitamin C
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
g. Vitamin A
Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta perkembangan dan pertumbuhan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah.
B. Kebutuhan Gizi pada Ibu Menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal, kebutuhan kalori ini lebih tinggi bila dibanding saat kehamilan. Kandungan kalori ASI rata-rata yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan susu normal.
a. Protein
Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
b. Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2 – 3 liter perhari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
c. Vitamin dan Mineral
Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi dari pada selama hamil Kompenen nutrient dalam ASI antara lain; protein, laktosa dan lemak. Kadar protein ASI sebesar 0,9%, sebesar 60 % diantaranya berupa whey yang lebih mudah dicerna dari pada kasein (protein utama susu sapi). Lemak di dalam ASI merupakan campuran dari fosfolipid, kolesterol, vitamin A dan karotinoid. Dalam ASI juga terdapat Asam Amino (sistin dan taurin) yang tidak terdapat dalam susu sapi. Sistin digunakan untuk pertumbuhan somatik dan taurin untuk pertumbuhan otak.
Selain itu ASI juga mengandung zat immunitas, seperti sel T dan immunoglobulin, yang merupakan pertahan tubuh spesifik. Juga mengandung sel fagosit, komplemen C2 dan C4, lisosom, laktoperoksidase, laktoferin, transferin, yang merupakan pertahan tubuh non spesifik. Dengan mengikat besi, laktoferin telah berperan menghambat pertumbuhan bacteri staphylococcus dan E. Coli yang memerlukan zat besi untuk pertumbuhannya. Laktoferin juga menghambat pertumbuhan jamur candida.
Selain itu, Lactobacillus bifidus di dalam ASI berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluaran pencernaan menjadi asam sehingga menghambat pertumbuhan microorganisme, seperti E. Coli, shigella dan jamur.
Perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil dan menyusui yaitu:
- Untuk menjaga kesehatan ibu selama hamil dan saat persalinan.
- Untuk mewmenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin yang dikandung.
- Untuk mempersiapkan cadangan gizi ayi setelah lahir.
- Untuk persiapa produksi ASI yang dibutuhkan bayi setelah lahir.
Tabel Makanan Kecukupan Energi Bagi Ibu Hamil Dan Menyusui
Bahan Makanan | Ibu Hamil | Ibu Menyusui |
Nasi/Pengganti | 41/2 Gelas | 41/2 Gelas |
Sayuran | 3 Gelas | 4 Gelas |
Buah | 4 Ptg Sdg | 4 Ptg Sdg |
Tempe/pengganti | 6 Ptg Sdg | 8 Ptg Sdg |
Daging/Pengganti | 3 Ptg Sdg | 3 Ptg Sdg |
Susu | 2 Gelas | 2 Gelas |
Minyak | 2 Sdm | 3 Sdm |
Gula | 2 Sdm | 2 Sdm |
Pesan Pesan Penting Untuk Mempertahankan Status Gizi Yang Baik Bagi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
a. Bagi Ibu Hamil
1. Makan makanan beranekaragam sesuai gizi seimbang.
2. Setiap hari tambahkan ¾ gelas nasi atau pengganti dan susu 1 gelas.
3. cegah kurang darah selama hamil, ibu harus makan makanan sumber zat besi, seperti sayuran hijau, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, telur, ikan, dan daging.
4. Kenalilah gejala kurang darah (anemia) selama kehamilan yaitu : letih, lesu, lelah, lemah, lunglai (5L).
5. Hindari pantangan terhadap makanan karena akan mengurangi kesehatan ibu.
6. Bila nafsu makan ibu berkurang makanlah makanan yang segar-segar: Buah-buahan, sari buah/jus buah, sayur bening, sayur segar lainnya.
7. Hindari merokok dan minum minuman keras karena akan membahayakan keselamatan ibu dan janin.
8. periksakan diri kepada bidan atau kepuskesmas secara teratur agar ibu dan kandungannya akan tetap sehat.
9. Jangan lupa minum tablet tambah darah 1 (satu) butir sehari selama 90 hari pada masa kehamilan dan 3 bulan setelah melairkan.
10. Dapatkan imunisasi TT 2 kali selama kehamilan, selama hamil tidak melakukan pekerjaan yang berat.
b. Bagi Ibu Menyusui
1. Makan makanan beraneka ragam setiap hari
2. Setiap hari tambahkan ¾ gelas nasi atau pengganti, 1 gelas sayuran, 1 pot sedang tempe atau pengganti, 1 sdm minyak, dan 1 gelas susu.
3. Agar ASI cukup jumlahnya ibu harus minum 8-10 gelas sehari, banyak makan sayuran berkuah, dan buah-buahan.
4. Agar produksi ASI tidak berkurang, bayi harus tetap disusui setiap saat dengan tidak di adwalkan.
5. Bagi ibu yang bekerja harus tetap menyusui bayinya sebelum berangkat dan setelah kembali bekerja pada saat berada di tempat kerja berikan ASI yang di perah pada bayinya.
6. Memerah ASI dapat dilakukan ditempat kerja secara manual atau menggunkan pompa.
7. Pemberian 2 kapsul Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU):
1 kapsul diberikan setelah melairkan dan
1. kapsul diberikan 24 jam setelah melahirkan.
1. GIZI PADA BAYI DAN BALITA
Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifat irreversible (tidak dapat pulih). Parameter yang umum digunakan untuk menentukan status gizi pada balita adalah berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Lingkar kepala sering digunakan sebagai ukuran status gizi untuk menggambarkan perkembangan otak.
Para ibu khususnya harus memiliki kesabaran bila anaknya mengalami problema makan, dan lebih memperhatikan asupan makanan sehari-hari bagi anaknya. Anak-anak harus terhindar dari penyakit infeksi seperti diare ataupun ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas).
Semua nutrisi penting bagi anak dalam usia pertumbuhan untuk memperhatikan asupan sayur dan pangan hewani (lauk pauk), konsumsi susu tetap dipertahankan, jangan terlalu banyak makanan cemilan (junk food) yang akan menyebabkan anak kurang nafsu makan. Perhatikan juga asupan empat sehat lima sempurna dengan kuantitas yang cukup.
a. Kebutuhan Gizi Bayi dan Anak Balita
Kebutuhan Gizi Bayi berumur 0-6 bulan : Berikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan tanpa makanan dan minuman lain kecuali obat dan vitamin (ASI Eksklusif).
b. Unsur Gizi Seimbang untuk Balita (Umur 6 Bulan Keatas)
Karbohidrat dan Lemak (Zat tenaga) sebagai penghasil energi atau tenaga, Protein (Zat pembangun) berguna untuk pertumbuhan atau pemeliharaan, Vitamin dan Mineral (Zat Pengatur).
Tabel Anjuran Makanan Pada Bayi dan Balita.
Bahan | Bayi Usia 6-12 Bln (900Kkal) | Anak Usia 1-3 tahun (1200Kkal) | Anak Usia 4-5 Tahun (1700Kkal) |
Nasi | 1 ½ gls tim halus | 2 ¼ gls | 3 gelas |
Daging | 1 butir kuning telur | 1 potong | 2 potong |
Tempe | 1 potong | 2 potong | 4 potong |
Sayur | 2 sdm | 1 ½ gelas | 2 gelas |
Buah | 1 buah/potong | 3 buah/potong | 3 buah/potong |
ASI | Lanjutkan | Hingga 2 tahun | - |
Susu | - | 1 gelas | 1 gelas |
Minyak | 1 sdm | 1 ½ sdm | 2 sdm |
Gula | - | 2 sdm | 2 sdm |
3. GIZI PADA ANAK DAN DEWASA
Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.
Growth Spurt :
- Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun
- Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsur-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskan dia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya.
Kebutuhan Gizi Seimbang
Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.
Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.
a. Protein
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi. Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.
b. Lemak
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari.
c. Vitamin dan Mineral
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan. Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.
Pendidikan Gizi Pada Remaja Dan Dewasa
Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun uraiannya sebagai berikut :
1. Makanlah aneka ragam makanan.
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
2. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi.
Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi) agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada yang sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan energi sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi.
Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain.
5. Gunakan garam beryodium.
Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya.
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan.
8. Biasakan makan pagi.
Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja.
9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya.
Aman berarti bersih dan bebas kuman.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
11. Hindari minum minuman beralkohol.
Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa haus. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
4. GIZI PADA USIA LANJUT
Manusia pada hakekatnya memerlukan makanan yang seimbang sepanjang hidupnya untuk kelangsungan serta pemeliharaan kesehatannya. Tubuh manusia juga terdiri air, protein, lemak, hidrat arang dan garam dengan komposisi tertentu. Komposisi tubuh dipenuhi melalui makanan yang berasal dari hewani dan tumbuh-tumbuhan. Makanan terdiri dari bagian-bagian yang berbentuk ikatan kimia atau unsur organik yang disebut zat gizi atau nutrien.
Manusia mendapatkan zat-zat gizi dalam bentuk bahan makanan berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Satu macam bahan makanan saja tidak dapat memenuhi semua kebutuhan tubuh akan berbagai macam zat gizi yang berlaianan jenis dan jumlahnya. Untuk mencapai gizi yang prima perlu dipanuhi dua hal yaitu :
Pertama memakan makanan yang beraneka ragam menggunakan semua macam bahan makanan dari semua golongan; Kedua bahan makanan dalam jumlah dan kualitas yang benar dan tepat.
Dalam mewujudkan keadaan gizi yang baik, maka tubuh manusia membutuhkan macam dan jumlah zat gizi dalam ukuran yang sebanding dengan yang dibutuhkan tubuh. Prinsip makanan sehat sangat mendasar yaitu memenuhi kebutuhan tubuh denagn mengatur asupan makanan seimbang sepanjang hidupnya. Keadaan gizi yang prima dicapai dengan makan makanan yang beraneka ragam jenisnya dalam kualitas dan kuantitas yang tepat bagi tubuhnya.
Proses menjadi tua merupakan proses alami yang terjadi pada setiap insan, dan telah terbukti di negara maju bahwa keadaan gizi yang baik merupakan salah satu unsur untuk dapat mencapai umur harapan hidup yang lebih tinggi. Kebutuhan gizi pada lansia berbeda dari yang satu dengan lainnya sehubungan dengan perbedaan individu dalam hal tingkat penuaan, tingkat aktivitas fisik, adanya penyakit degeneratif dan pengaruh obat-obatan terhadap utilitas zat gizi. Konsumsi makanan yang cukup dan seimbang pada usia lanjut berguna selain untuk kelangsungan hidup yang layak, juga bermanfaat mencegah atau mengurangi kemungkinan penyakit degeneratif dan penyakit lain yang umum terjadi pada usia lanjut, sehingga masa tua dapat dijalani dengan kondisi kesehatan yang baik dan kegiatan yang normal.
Hidangan yang beraneka ragam adalah hidangan sehari-hari yang minimal terdiri dari empat jenis bahan makanan yaitu bahan makanan pokok, lauk-pauk, sayuran dan buah. Akan lebih baik lagi jika makanan yang dikonsumsi setiap kali makan beraneka ragam dan bervariasi karena dapat menjamin kelengkapan zat gizi yang diperlukan tubuh. Kekurangan zat gizi tertentu dari satu jenis bahan makanan dapat dilengkapi oleh bahan makanan yang lain (Depkes, 1998).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Nutrisi dan Gizi untuk Bayi dan Balita. (Online). (http://drlizagizi.blogspot.com/2007/12/nutrisi-dan-gizi-untuk-bayi-dan-balita.html, diakses 26 Maret 2010).
Arisman. 2002. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Palembang : Bagian Ilmu Gizi fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Idai. Diare Pada Anak. (Online). (http://dranak.blogspot.com/2006/132/diare-pada-anak.html, diakses 26 Maret 2010).
Judarwanto. Kesulitan makan pada anak. (Online). (http/dranak.blogspot.com/2007/ 03/kesulitan-makan-pada-anak.html, diakses 26 Maret 2010).
Khomsan, Ali. 2002. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: Rajawali Sport.
Santoso, S, Dkk. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.
Siswono. (Online). (http://www.republika.co.id/, diakses26 Maret 2010).
Soedibyo. 1992. Aspek Gizi Daripada ASI. Di dalam : Suharyono, R Suradi, A Firmansyah, editor. Air Susu Ibu. Tinjauan Dari Berbagai Aspek. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
[Depkes RI]. Departemen Kesehatan RI. 2001. Keunggulan ASI dan Manfaat Menyusui. Direktorat Jemderal Gizi Masyarakat. Jakarta : Departemen Kesehatan.
0 komentar:
Posting Komentar