Pages

Minggu, September 25

PERAN GURU TERHADAP BUDAYA MODERN

H. Muhaimin menerangkan bahwa budaya modern mempunyai cirri-ciri sebagai berikut: Pertama, budaya modern adalah budaya yang menggunakan akal sebagai alat pencari dan pengukur kebenaran (rasionalisme). Dalam Islam penggunaan akal bukan dilarang bahkan disuruh untuk senantiasa mempergunakan akal itu, dala Al Qur’an banyak sekali perintah Allah yang menyatakan hal itu. Kedua, dalam budaya modern itu manusia akan semakin materialis. Bersamaan dengan meningkatnya kemajuan lagu pembangunan pisik, seseorang juga menghadapi dilemma yang sulit diselesaikan. Inti pembangunan fisik adalah industrialisasi. Inti industrialisasi adalah teknikalisasi; inti dari teknikalisasi adalah materialisasi. Padahal pembangunan itu bukan saja fisik tetapi juga menekankan kepada pembangunan spiritualisasi. Ketiga, dalam budaya modern itu manusia akan semakin individualism. Istilah “persaingan” adalah muncul dari watak individualism, sehingga banyak kasus pertekaran gara-gara adanya persaingan, misalnya dalam perdagangan, politik, meraih jabatan dan lain-lain.Ungkapan ”fastabiqulkhairat” (berlomba-lomba berbuat atau menuju kebaikan), bukan menyuruh orang Islam bersaing. Keempat, karena budaya modern itu memulai perkembangannya dengan rasionalisme, maka salah satu turunannya ialah pragmatism, yang mengajarkan bahwa yang benar ialah yang berguna, dan yang berguna itu biasanya lebih bernuansa fisik. Paham pragmatism ini memang akarnya adalah paham materialism. Kelima, dari rasionalisme, materialism dan pragmatism itu muncul hedonism. Paham ini mengajarkan bahwa yang benar ialah sesuatu yang menghasilkan kenikmatan, tugas manusia ialah menikmati hidup ini sebanyak dan seintensif mungkin.
Jadi, sebagian isi kebudayaan modern itu merupakan musuh yang akan menghancurkan kebersamaan masyarakat dan terutama para peserta didik. Seseorang yang ingin menjadi manusia modern harus mampu membekali dirinya dengan norma agama yang akan menjadi filter dalam menghadapi budaya modern tersebut.
Disinilah sesungguhnya tugas seorang pendidik yang bergelut dalam bidang pendidikan, memberikan insigh (pencerahan) kepada peserta didik agar tidak tercebur dan terpengaruh terhadap budaya-budaya modern (barat) yang merusak.

SUMBER RUJUKAN:
Prof. Dr. H. Muhaimin, MA, Pengembangan Kurikulum PAI di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2005.

0 komentar: