Pages

Selasa, September 20

ORGANISASI PERKANTORAN dan KOMUNIKASI PERKANTORAN


BAB  4
ORGANISASI PERKANTORAN
( OFFICE ORGANIZATION)
1.    Pengorganisian terhadap office service

Dalam pengertianya yang umum organisasi  adalah setiap sistem kerjasama yang dijalankan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu apa pun.
Organisasi adalah juga sistem. Sistem yang berupa organisasi ini terdiri dari 3 unsur yang saling berhubungan , yaitu sekelompok orang , kerjasama, dan tujuan tertentu. Setiap organisasi tersusun dari kelompok orang. Orang-orang ini melakukan kerjasama, dan kerjasama  itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu yang mereka setujui bersama.
          Kerjasama di antara orang-orang  dlam organisasi menyangkut beberapa segi lainnya di sampingnya bidang kerja. Untuk dapat bekerjasama orang-orang itu harus dapat berkomunikasi  satu sama lain. Chester Bernard menaruh ‘ communication’ sebagi unsur yang pertama dari segenap organisasi. Selanjutnya agar tujuan organisasi tercapai dengan sebaik-baiknya, maka dalam pelaksanaan  kerjasama  itu harus ada koordinasi, yaitu kontak dan keselarasan  di antara orang-orang maupun kegiatan –kegiatanya sehingga semuanya berlangsung secara tertib dan seirama kearah tercapainya organisasi. Dengan adanya koordinasi dapatlah  dihindarkan adanya kekacauan , percekcokan , kekembaran kerja , atau kekosongan kegiatan.
Agar suatu organisasi dapat benar-benar mencapai tujuannya secara penuh , maka tataraga organisasi itu harus memenuhi 2 syarat, yaitu efisiensi dan sehat. Tataraga organisasi yang efisien berarti bahwa organisasi itu memiliki susunan yang logis dan bebas dari sumber-sumber pergesekan sehingga segenap perbandingan yang terbaik antara usaha sengan hasil kerjanya.
Setiap organisasi dibentuk tentulah karena adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai . Tujuan ini menentukan macam-macam dan luasnya pekerjaan yang harus dilaksanakan . Segenap pekerjaan itu dengan penertiban akan menjadi berbagai fungsi. Suatu fungsi  adalah sekelompok aktivitas atau pekerjaan yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifatnya, pelaksanaanya, ataupun karena merupakan suatu urutan atau secara praktis saling tergantung satu sama lain.
Demikianlah tujuan organisasi dengan tahap kelanjutanya di atas merupakan serangkaian ketergantungan  yang untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Tujuan Pekerjaan  Fungsi  Tugas   Pelimpahan Wewenang Permintaan Tanggung Jawab  Kewajiban Bertanggung Jawab.
Tangung jawab terakhir  mengenai penunaian secara sepatutnya dari seluruh tugas yang berarti tercapainya tujuan organisasi berada di atas pundak pihak pimpinan. Jadi, pemimpin organisasi bertanggung jawab atas tercapainya tujuan organisasinya.

Glenn W, Howard dan Edward Masonbrink (Administration of Physical Education, 1963) mencatat bahwa kantor sebagai pusat  aktivitas administrasi dapat berfungsi sebagai suatu :
- ruang studi dan kerja (a work and study room ),
- suatu ruang konperensi ( aconference room ) ,
- suatu ruang perundingan ( a negotiating room ),
- suatu pusat informasi ( an information center),
- suatu pusat pelayanan ( a service center ),
- suatu ruang warkat ( a room of records),
- suatu ruang penerima tamu ( a reception room),
- dan seringkali semata-mata sebagai suatu lambang status ( a symbol of status).

Sebagai contoh sebuah perusahaan  dapt mempunyai struktur organisasi  yang dapt digambrkan sebagai berikut :
PUCUK PIMPINAN
Bagian Produksi
Bagian Marketing
Bagian Accounting
 Unit OfficeManager
Dengan demikian , dalam praktek perusahaan wewenang koordinasi dan tugas pelayanan office manager itu dapat digambarkan demikian :
PUCUK PIMPINAN
Bagian Produksi - kantor pabrik A & kantor pabrik B
Bagian Marketing - kantor penjualan
Bagian Accounting - kantor keuangan
Unit Office Manager - juru- juru tata usaha

Berhubungan dengan pelayanan perkantoran yg tidak hanya berjalan dalam lingkungan kantor tidak hanya  seseorang office manager saja , melainkan menjangkau sampai seluruh unit-unit lainnya dalam organisasi, maka pengorganisasian perlu mengikuti asaz-asaz petunjuk dari simmons yg berikut :
a.       Pola atau tataraga organisasi bagi sesuatu kantor  bergantung pada besarnya kantor itu.
b.      Sesuai dengan kecenderungan organisasi yg mungkin terus berkembang dari waktu ke waktu ( misalnya sebuah perusahaan yg selalu meningkat hasil penjualanya ).
c.       Pengorganisasian terhadap sesuatu kantor harus direncanakan dari bawah, yaitu para juru tatausaha menuju ke atas.
d.      Bilamana sesuatu kantor telah berkembang cukup besar, perlu diadakan para pemimpin kelompok kerja( group leader) yg bertindak sebagai pembantu pelaksana meupun sebagi pengawas.
e.       Rentangan control dariseseorang yg telah pengawas terhadap pegawai bawahan dala sesuatu kantor hendaknya berkisar pada 6 orangsesuai dengan sederhana atau rumitnya pekerjaan.
f.       Dalam setiap kantor yg telah cukup berkembang, tingkat jenjang organisasi yg diciptakan hendaknya tidak lebih daripada 2 tingkat.
g.      Dalam sesuatu kantor perlu diangkat wakil manager  untuk memikul tugas bilamana manager tidak dapat menghadiri pertemuan lainnya.

Mengenai pola pembagian kerja  di antara para pegawai dalam bidang tatausaha , pada umumnya menurut C. L Littlefield dan R. M . Peterson ( Modern Office Management, 1956) dikenal dengan 2 macam rencana :
1.Rencana Urutan (serial plan)
2.Rencana Sejajar (Paraflel Plan)

2)Sentralisasi Dan Spesialisasi Pekerjaan Perkantoran
Dalam hubunganya dengan organisasi keseluruhanya maka pengorganisasian tatausaha dapat memakai asas pemusatan (sentralisasi) atau asas pemencaran (desentralisasi).
a)      Asas Pemusatan
Dengan asas ini semua kerja perkantoran dalam organisasi yg bersangkutan dibebankan dan dilaksanakan oleh sebuah satuan organisasi yg berdiri sendiri di samping satuan-satuan organisasi yg memikul pekerjaan-pekerjaan operatif.
b)     Asas Pemencaran
Berdasarkan asas ini masing-masing satuan organisasi dalam seluruh organisasi di samping melaksanakan tugas-tugas induknya juga melakukan semua kerja ketatausahaan yg terdapat dalam lingkunganya sendiri.

Untuk  dijadikan  pedoman dalam  menerapkan kedua asas itu pada setiap organisasi kantor, kepustakaan dan praktek administrasi perkantoran di luar negri umumnya menetapkan pengertian tentang fungsi-fungsi pelayanan yg bersifat pusat ( central service functions). Fungsi-fungsi ini kemudian dilembagakan  menjadi central service units (satuan-satuan pelayanan pusat). Menurut Littlefield dan Peterson, segi-segi tatausaha yg seringkali dibentuk menjadi satuan pelayanan pusat itu ialah aktivitas-aktivitas:
-mail (pengiriman surat-surat)
-files ( pemeliharaan berkas-berkas)
-transcription ( tata hubungan)
-duplicating (penggandaan warkat)
-tabulating(pendaftaran)
-reception  (penerimaan tamu)
Supplies ( pengadaan material tatausaha)
-building service (pelayanan yg menyangkut pergedungan).

Cara pengorganisasian tersebut di atas merupakan jalan tengah di antara 2 kutub pelaksanaan sentralisasi sepenuhnya dan desentralisasi seluruhnya dalam bidang tatausaha.

Menurut Geoffrey Mills dan OliverStandingford (office Organization and Method, 1978), spesialisasi dalam pekerjaan perkantoran hanya boleh dijalankan untuk mencapai salah satu dari tujuan-tujuan yang berikut :
a.       To separate different skills ( Memisah-mesihkan keterampilan-keterampilan yang berlainan).
b.      To separate simple from complex tasks (Memisahkan tugas yang sederhana dari tugas yang rumit).
c.       To use specialized knowledge (Mempergunakan ppengetahuan khusus).
d.      To permit independent checking (Memungkinkan pemeriksaan  tersendiri).
e.       To prevent fraud (Mencegah kecurangan).


2)   Jabatan Sekretaris dan Unit Sekretaris.
Pegawai tersebut lazimnya dinamakan sekretaris. Untuk jelasnya kadang-kadang juga disebut sekretaris pribadi (private secretary) apabila ia menyelenggarakan surat-menyurat yang bersifat pribadi atau rahasia dari pimpinanya.
Menurut sebuah buku pegangan  singkat yang disiapkan oleh 2 penulis Filiphina, istilah “secretary” diartikan sebagai:
an assistant to a chief who takes dictation, prepares correspondence, receives visitors, checks or reminds her chief of his official engagements or appointments and performs many other related duties that increase the effectiveness of the chief”.
(Seorang pembantu dari seorang kepala yang menerima pendiktean, menyiapkan surat-menyurat , menerima tamu-tamu , memerikasa atau mengingatkan kepalanya mengenai kewajibanya yang resmi atau perjanjianya dan melakukan banyak kewajiban-kewajiban lainnya yang berhubungan guna meninggikan efektivitas dari kepala itu.)


Perkataan Inggris “secretary” itu berasal dari kata Perancis kuno “secretaire” yang pada giliranya berasal dari bahasa latin, yaitu:
-secretarium/secretaries : artinya a confidential officer ( seorang pejabat yang dipercaya menyimpan rahasia).
-secret-us : artinya secret (rahasia).
Jadi  pada permulaanya sekretaris adalah seseorang petugas yang diberi kepercayaan untuk menyimpan rahasia.
Akhirnya tugas sekretaris  itu dapat diperluas dengan segi-segi tatausaha lainnya sepertin misalnya memelihara dokumen-dokumen, menyambung  atau menerima telepon, mencatat perjanjian-perjanjian dari kepalanya, atau menyusun risalah-risalah rapat.
Sebagai sekedar contoh mengenai sekretaris yang mempunyai peranan sebagai manager dapatlah dikemukakan jabatan-jabatan yang sebagai berikut:
a)      Sekretaris jenderal pada tingkat internasional.
b)      Secretary di tingkat pemerintahan nasional Amerika Serikat.
c)      Sekretaris pada tingkat lokal.
Pada pokoknya sekretaris adalah satuan organisasi yang melakukan pekerjaan pelayanan dalam bidang tatausaha. Namun sejalan dengan kecenderungan pada jabatan sekretaris, tugas-tugas sebuah sekretaris juga tampak meluas sehingga sering-sering meliputi bidang-bidang kepegawaian , keuangan, perbekalan, dan hubungan masyarakat.
Ciri-ciri yang diperlukan untuk menjadi sebuah sekretaris adalah sebagai berikut:
-Sincerity (kesungguhan, yaitu minat yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan, atasan, perusahaan, dan masa depannya)
-Dedication (pengabdian, yaitu kesanggupan menyisihkan  kepentingan pribadi untuk  urusan kantornya)
-dan Ambition (cita-cita , yaitu menetapkan suatu tujuan dan hasrat untuk menacapai tujuan itu).

Mengenai berbagai ketrampilan yang sangat penting bagi sekretaris menurut Blackburn menyangkut :
-Tatausaha umum : pengetahuan kearsipan, penggandaan warkat, dan        perlengkapan kantor lainnya.
-Bahasa : bicara dan menulis, tatabahasa dan aturan ejaan.
-Mesin: berbagai mesin perkantorran yang lazim.
-Angka: kemmpuan berhitung.
-Hubungan masyarakat : tekhnik-tekhnik yang berhubungan dengan public yang menimbulkan kesan baik seperti  mendengarkan  pembicaraan secara cermat dan bekerja secara efisien.
-Steno : menulis dengan huruf steno untuk mencatat dikte atau pembicaraan telepon.
-Telepon : Pemakaian telepon secara tepat.
-Pengetikan : Pemakaian mesin tik yang tangkas.

Demikianlah , jabatan sekretaris yang memberikan kemungkinan luas dalam pelayanaan perkantoran dewasa ini.


BAB 5.
KOMUNIKASI PERKANTORAN
( OFFICE COMMUNICATION)

A.  Jenis dan Asas Komunikasi  Perkantoran
Dalam pengertiannya yang umum, komunikasi adalah penyampaian warta yang mengandung macam-macam keterangan dari seseorang kepada oranng lain. Dalam komunikasi  itu sekaligus tercakup penyalinan secara cermat gagasan-gagasan dari seseorang ke dalam pikiran orang lain itu sehingga tercapai pengertian yang ditentukan atau menimbulkan tindakan-tindakan yang diharapkan.
Dalam garis besarnya komunikasi itu meliputi unsur-unsur yang berikut:
1). Pengirim Warta (communicator).
2). Warta, Keterangan , atau buah pikiran.
3). Alat atau sarana untuk meyampaikan warta.
4). Isyarat yang dipancarkan oleh alat/ saran yang bersangkutan.
5). Penerima warta(communicate).


Jadi, kalau misalnya seorang kepala pabrik melaporkan hasil pabrik kepada direktur perusahaan , maka dalam hal ini terjadi communicaton.
Tetapi , dalam suatu organisasi  atau kantor yang sudah besar, proses komunikasi administrasinya tidaklah sedemikian sederhana. Masih banyak unsur-unsur lainnya yang masuk ke dalam proses itu  seperti misalnya berbagai alat yang dipakainya atau tatacara penyampain wartanya.
Sebuah bagan yang terperinci mengenai komunikasi telah disusun olehClaude E. Shannon dan Warren Weaver dalam buku mereka The Mathematical Theory of Communication sebagai berikut :
1)      Sumber Warta
2)      Wartanya itu sendiri
3)      Alat Pengirim Warta
4)      Isyarat yang dikeluarkan oleh alat pengirim itu sendiri
5)      Sumber Gangguan
6)      Isyarat yang diterima
7)      Alat Penerima yang menyajikan
8)      Wartanya
9)      Pihak yang dituju.

Gangguan-gangguan yang timbul dalam proses hubungan akan menambah, mengurangi, atau memutar-balikan warta yang dikirimkan itu . Jadi todak jarang suatu warta setelah sampai ke tempat  tujuannya , ternyata isinya sudah tidak lagi sama seperti yang dimaksudkan sumbernya.
Walaupun pada penyampain sesuatau warta mungkin terdapat suatu maksud khusus tersendiri, tapi pada umumnya tata hubungan mempunyai 2 tujuan menurut Keith Davis, yaitu:
1.      To provide the information and understanding necessary for group affort ( The SKILL to work)
2.      To provide the attitudes necessary for motivation, cooperation, and job satisfaction.(the WILL to work)
1.      Untuk menyediakan keterangan dan pengertian yang diperlukan bagi usaha bersama dari kelompok itu KEMAHIRAN  kerja.
2.      Untuk mengusahakan sikap-sikap yang diperlukan bagi tercapainya dorongan kerja, kerjasama, dan kepuasan dalam pekerjaan KEMAUAN  kerja.

Menurut Davis komunikasi yang lebih baik menghasilkan pelaksanaan pekerjaan yang lebih baik , sedang persatupaduan antara kenahiran kerja dan kemauan kerja itu akan menghasilkan karya yang terbaik.
Komunikasi perkantoran dewasa ini tidak hanya satu macam                                   Suatu pembagian jenis-jenis komunikasi perkantoran yang sistematis diberikan oleh  J. C Denyer (office Management, 1975) yang membedakanya dalam:
1). Sistem Komunikasi Tulisan (Written Communication)
Ini meliputi surat yang dikirimkan melalui surat pos atau petugas penhantar sendiri, telegram, dan warkat tertulis lainnya
2). Sistem Kominikasi Lisan ( Oral Communication)
Ini meliputi telepon untuk hubungan ke luar maupun dalam kantor sendiri, radio, atau hanya corong suara.
3). Sistem Mekanis (Mechanical System)
Ini meliputi pipa udara, ban berjalan, teleks sampai televisi.
4). Sistem Panggilan Petugas( Staff Location System)

Sistem komunikasi ini dipakai untuk mencari , menemukan, dan memanggil seseorang petugas dalam suatu lingkungan bangunan atau badan usaha yang luas seperti misalnya : manajer produksi di beberapa pabrik atau dokter di hospital.  Sarahanya meliputi system radio, pengeras suara, bunyi bel, atau tanda lampu.
Selanjutnya , segala cara dan alat utuk mengadakan hubungan kalau mungkin hendaknya dipergunakan. Dengan demikian, warta yang dikehendaki dapat mencapai tempat tujuanya secara efektif.

Cara dan Alat yang dapat dipergunakan untuk mengadakan hubungan dalam sesuatu organisasi ialah:
a.       Wawancara Khusus.
b.      Rapat kerja, konperensi, atau pertemuan segenap anggota organisasi atau pegawai dalam  sesuatu perusahaan
c.       Pembicaraan telepon
d.      Penerbit , misalnya warta harian yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan untuk pekerja , atau majalah , buku, petunjuk, buku pedoman, brosur amanat dari pimpinan organisasi ataupun penerbit-penerbit khusus lainnya.
e.       Surat  edaran.
f.       Papan pengumuman
g.      Plakat
h.      Laporan tahunan kepada para anggota organisasi atau pegawai dalam suatu perusahaan.
i.        Surat yang dikirimkan langsung kepada pegawai.
j.        Film, slides, dan alat-alat lainnya yang serupa.
Kalau semua daya upaya seperti diatas dijalankan , pastilah terjamin hubungan-hubungan yang lebih baik antar pihak pimpinan dengan bawahanya maupun antara para bawahan itu. Itulah sebabnya Barnard mengatakan bahwa syarat pertama bagi organisasi ialah adanya orang-orang  yang dapat mengadakan komunikasi satu sama yg lainnya. Dan tugas pertama pucuk pimpinan organisasi ialah menciptakan dan memelihara sebuah system komunikasi.
Geoffrey Mills dan Oliver Standingford mengemukakan 4 asas pokok komunikasi sebagai  berikut :
1.      Komunikasi berlangsung antara pikiran seseorang dengan pikiran orang yang lain.
2.      Orang hanya bisa mengerti sesuatu hal dengan mnghubungkanya pada suatu hal lain yang telah dimengerti.
3.      Orang yang melakuak komunikasi  mempunyai suatu kewajiban untuk membuat dirinya dimengerti.
4.      Orang yang tidak mengerti dalm menerimaz warta mempunyai kewajiban untuk meminta sesuatu penjelasan.

Untuk menetapkan sesuatu sarana yang tepat bagi sesuatu  keperluan , manajer perkantoran perlu  mempertimbangkan 7 faktor utama yang dikemukakan oleh Mills dan Standingford.
-Kecepatan
-Kecermatan
-Keselamatan
-Kerahasiaan
-Warkat
-Kesan
-Biaya
Ketujuh faktor itu tidak dapt secara mutlak  dikatakan yg satu penting daripada yg lainnya . Masing-masing factor harus diperhatikan dan dinilai untuk sesuatu keperluan, sarana , dan system komunikasi.

2.Komunikasi Intern

Untuk menyederhanakan penyebutan, hubungan-hubungan di dalam lingkungan organisasi sendiri dapat disebut dengan komunikasi intern.
Komunikasi intern dapat dibedakan 2 macam :
1)      Hubungan Tegak (vertikal) : ini ialah proses menyampaikan sesuatu dari pihak pimpinan kepada para pegawai  (vertikal ke bawah) , maupun dari pihak bawahan  kepada pimpinan ( vertikal ke atas ).
2)      Hubungan datar (horizontal) : ini ialah hubungan diantara para pejabat atau satuan  pada tingkat jenjang organisasi yg kurang lebih sederajat.
Pada pokonya hubungan vertikal ke bawah berwujud perintah dan petunjuk. Dalam mengemudikan sebuah perusahaan pimpinan perusahaan tentu harus mengeluarkan perintah-perintah. Perintah-perintah itu dapt diberikan secara lisan atau tertulis.

Tetapi. Perintah lisan tidak selalu tepat untuk dipergunakan . Menurut Charley Broaded pada umumnya perintah lisan hanya baik dipergunakan apabila :
               1)  Apa yg diperintahkan itu merupaka tugas yg sederhana.
               2)  Bawahan yg diperintah itu pernah menjalankanya.
               3)  Perintah itu akan selesai dlam waktu yg singkat.
               4)  Kekeliruan yg mingkin terjadi tidak mempunyai akibat besar.
               5)  Pejabat yg memberi  perintah berada didekat bawahanya dan        
                    Sewaktu memeriksa pelaksanaan pemerintahnya itu.
               6)  Dalam keadaan darurat, sehingga tiada waktu untuk membuat                   \                    perintah tertulis
Untuk tugas-tugas yg sulit atau yg membutuhkan ketelitian besar lebih tepat kalu dipakai perintah tertulis.
Perintah-perintah tertulis sebaiknya diberikan dalam hal-hal yg mengenai perencanaan dan koordinasi dlam organisasi keseluruhanya atau hal-hal yg bersifat khusus. Menurut Broaded pula umumnya hal-hal yg berikkut mengaharuskan suatu perintah yang tertulis.
1)      Tugas yang diperintahkan akan berlangsung dari 1 bagian ke bagian lain.
2)      Tugas itu sifatnya riwet dan terperinci.
3)      Bawahan yang diberi perintah itu harus mengerjakannya ditempat lain.
4)      Pegawai yang bersangkutan telah berulang-ulang gagal melaksanakan perintah yang diberikan secara lisan.
5)      Tugas itu harus dilanjutkan oleh pegawai-pegawai yang bertugas pada kesempatan berikutnya.
6)      Perintah itu harus berjalan dari pucuk pimpinan ke bawah dnegan melalui berbagai tingkat jenjang organisasi.
7)      Seseorang pekerja yang tertentu harus memikul tanggung jawab akan keberesan apa yang diperintajkan itu.
8)      Kekeliruan yang mungkin terjado mempunyai akibat  besar.
Hubungan vertikal ke atas sebagian terbesar di wujudkan dalam    bentuk laporan tertulis.

Selain laporan tertulis ada juga laporan secara lisan. Laporan secara lisan dapat diperoleh  dari wawancara dengan pegawai yang bersangkutan atau melalui rapat yang sekaligus meliputi semua pegawai.

Hubungan horizontal di antara para pegawai sendiri juga dapat dipelihara oleh pimpinan dengan mengadakan pertemuan –pertemuan berkala.

3.KOMUNIKASI TULISAN

Dalam paragraph pertama di muka telah dikemukakan bahwa salah satu system komunikasi perkantoran ialah komunikasi tulisan (written communication) yang terutama berwujud surat atau sesuatu warkat lainnya.
Menurut John Riebel penulisan faktawi melibatkan 6 unsur berikut :
-          Keterangan faktawi         (factual information)
-          Penataan                           (outlining/ organization)
-          Bahasa                               (language)
-          Kendala waktu                 (timing)
-          Penyajian                            (presentation)
-          Pihak pembaca                  (reader-audience)

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia dari W. J.S Poerwadarminta/ Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, kata Menulis dapat berarti :
-membuat huruf, angka dan sebagainya dengan pena, pensil, kapur dan sebaginya.
-melahirkan pikiran atau perasaan  dengan tulisan, seperti mengarang, membuat surat dan sebaginya.

Tetapi dalam perkembangan  selanjutnya arti pangkal itu mengalami perluasan sehingga kini mempunyai serangkaian arti pengkhususan ( specialized meanings) yang berikut :
-to describe (melukiskan)
-to communicate by letter (menyampaikan dengan surat)
-be the auther of (menjadi pengarang dari)
-draw up or draft (menyusun atau mengarang.

Tetapi, mennurut Funk & Wagnallas Moderen Guide to Syonyms
and Related Words (1968) pengertian bahasa juga mempunyai beberapa makna yang berikut :
_ Dalam pengertian yang terluas bahsa mewakili pengungkapan pikiran dengan pikiran suatu saran apapun. Misalnya , bahasa bunga ( the language of flowers).
- Dalam pengeertian yang lebih terbatas bahasa mengcu pada keseluruhan kata-kata dan penggabungan yang telah di sistematiskan dan dikukuhkan oleh kelaziman cara pemakaian diantara anggota-anggota dari suatu bangsa atau rakyat pada suatu masa tertentu.
- Dalam pengertian yang spesifik bertalian dengan suatu cabang ilmu atau bidang kegiatan, bahasa yang merujuk pada segenap perkataan atau ungkapan yang digunakan dalam medan khusus itu.

Suatu bahasa yang jelas iyalah pertama-tama yang dalam ungkapanya tidak mempergunakan kalimat-kalimat yang berbelit.
Sebagai pedoman untuk memeilih kata-kata yang sederhana hendaknya sedapat mungkin dipakai kata-kata yang menunjukan sesuatu yang nyata , misalnya tempat, benda atau perbuatan.
*Pilihan kata yang dikenal umum daripada kata yang harus di cari artinya.
*Pilihlah kata yang yata daripada kata yang abstark.
*Pilihlah kata yang tunggal daripada sebuah keterangan panjang dan lebar.
*Pilihlah kata yang pendek daripada kata yang panjang.
*Pilihlah kata dalam bahasa sendiri daripada kata asing.

Asas keringkasan tidak bererti bahwa karangan yang bersangkutan pendek atau singkat, melainkan bahwa karangan itu yidak berlebuh-lebihan dalam pemakain kata maupun ungkapan tidak mengulang-ulang hal-hal yang telah dituliskan , dan tidak berputar-putar dalam proses penyampaian warta yang ingin dikemukakan.



0 komentar: