Pages

Rabu, Agustus 17

NKRI (Tidak) Pecah #Edisi HUT RI 66




Merah Putih, Original Captured By Irma :)
 Bismillahirrahmanirrahiim..
"Angkat senjataaaaaaa.... Graaak!" Kata-kata komando ini terus terngiang-ngiang di telinga. Setelah seharian nongkrong di depan televisi untuk sekedar menghilangkan penat dan memantau suasana upacara Kemerdekaan di Istana Negara. Akhirnya melekat juga kata itu, sampai tadi sempat agak "ka silap" waktu shalat tarawih. Bukannya komando Allahuakbar, malah "angkat senjata" yang saya dengar. Astagfirullah.. Keliatan ga khusyuk ni. Ampun ya Rabb..T_T

Oh iya, bagaimana dengan suasana HUT Republik Indonesia di tempat kalian? Kalo di sini, di Cileunyi mah sepi.. Tidak ada yang istimewa, seperti hari-hari biasa saja. Saya jadi ingat suasana HUT RI tahun lalu. Kebetulan kami sekeluarga pergi mengunjungi keluarga yang berada di Pelabuhan Ratu-Sukabumi, untuk menyambut acara munggahan (acara sehari sebelum bulan Ramadhan) di sana.

Di tengah perjalanan, ternyata macet pun tak bisa dihadang. Kenapa macet? Karena pada waktu itu banyak kendaraan menuju Pelabuhan Ratu juga. Yaitu mereka yang ingin berlibur menikmati acara munggahan di Pantai Pelabuhan Ratu. Karena kamera pocket selalu siap dan lagi nganggur juga. Makanya iseng-iseng saya pun menjepret suasana disekeliling jalan pada saat kendaraan kami terjebak macet. Ada satu jepretan saya yang sampai saat ini masih menjadi bahan pemikiran dan renungan. Di salah satu tembok bangunan Komando Rayon Militer yang terletak di jalan Warung Kiara, Pelabuhan Ratu tertulis sebuah petikan kata "MARI KITA BERFIKIR BERBUAT DAN BERTINDAK BAGAIMANA NKRI TIDAK PECAH". Hayo, bagaimana kawan-kawan?




NKRI, Original Captured By Irma :D
Itu memang merupakan salah satu tugas wajib yang diemban oleh para Tentara Nasional Indonesia baik yang di darat, laut dan udara untuk menjaga wilayah NKRI agar tidak terjadi perpecahan antar-wilayah. Tapi ini juga menjadi tugas kita semua untuk menjaga keutuhan NKRI. Jangan sampai lepas dan terpecah-pecah. Jangan sampai ada egoisme antar-suku, jangan sampai ada bentrokan antar-warga, dan jangan sampai tercetuskan kembali keinginan untuk memisahkan dari NKRI. Dengan bersatu padu maka kita akan kuat sebagai bangsa yang mandiri. Dari Sabang sampai Merauke kita bersaudara. Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetap satu jua. Dengan berbeda kita istimewa. Seperti pelangi yang terlihat sangat indah karena mempunyai beraneka ragam warna. Berbeda sudah, nah sekarang waktunya menyatukan perbedaan itu menjadi kekuatan, saling mendukung, saling melengkapi. Jadikan lidi-lidi perbedaan itu menjadi sapu yang siap membersihkan debu-debu masalah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke pula.

Dan Bung Hatta juga mengatakan bahwa kemerdekaan itu bukan tujuan akhir. Namun sebuah cara terlepas dari penjajah (pada saat jaman penjajahan). Tujuan utamanya itu adalah terwujudnya Indonesia yang adil dan makmur. Nah, kita sudah merdeka dari penjajahan kolonial (tapi masih ada penjajahan-penjajahan dalam bentuk lain yang masih terjadi).
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (Surah Ar-Ra'd: 11)
Masihkan ada "merah putih" di benak mu?
Merdekalah.. Ya, memerdekakan diri sendiri dari ketidakmerdekaan yang murni.
Dirgahayu Indonesia ke-66 Tahun :)
-Setitik harapan dan kebanggaan diantara garis-garis pilu Indonesia ku- (irdevzan)
MERDEKA!

0 komentar: