Pages

Rabu, Agustus 17

Muallif Kitab Al-Fiyyah



Beliau, Syaikh Ibnu Malik nama aslinya adalah Muhammad Jamaluddin Ibnu Abdillah Ibn Malik, yang lahir pada tahun 600 H tepatnya di kota Jayan. Kota yang berada di Andalusia (Spanyol).
Di kota inilah Beliau belajar dalam waktu yang lama dengan penuh ketekunan. Sebelum ke Damaskus Beliau bermadzab Maliki dan setelah di Damaskus bermadzab Syafi’I hingga wafat.
         Imam Ibnu Malik termasuk ahli iffah wira’I (selektif), ahli nawafil (kegiatan ekstra). Beliau juga terkenal dengan berotak jenius dan termasuk Minal Mukhlisin. Pada saat akan pulang ke negaranya (boyong), Beliau berkata “ Hai sahabat-sahabatku… adakah yang ingin belajar ilmu tafsir, ilmu hadits, atau ilmu yang lain…? Aku siap sebagai penanggung. Seandainya tidak ada, niscaya aku sudah terbebas dari dosa menyimpan ilmu (khitmanul ilmu)dan aku pulang ke negaraku”.
Setelah Beliau pulang ke negaranya (Spanyol) sahabatnya (Syeikh Syatibi) juga ikut pulang. Pada suatu hari keduanya bertemu dan bercakap-cakap dan Syeikh Malik berkata “ Ya Syatibi mari kita beramal sesuatu yang ada manfaatnya bagi kita dan orang muslim, benar-benar sudah saya ketahui bahwasanya kamu ahli nahwu, sebaiknya kamu mengarang dalam ilmu Qiro’ah, supaya ahli qori’ tidak salah dalam membaca kitab Allah (Al-Qur’an).”
Kemudian Syeikh Syatibi menjawab “ Ya sahabatku! Benar-benar engkau orang yang teiliti, tetapi akan lebih baik apabila kita mau bertukar ilmu (study banding) sesudah aku ketahui kamu sangat mahir dalam ilmu Qiro’ah untuk itu saya berharap kamu berkenan mengarang kitab Nahwu, dengan begitu adil sudah bagi kita”.
Kemudian keduanya mengerjakan hasil musyawarahnya. Syeikh Syatibi yang ahli Nahwu mengarang kitab Qiro’ah, yaitu kitab Sirojul Qori’ Mubtadi’ yang terkenal dengan Alfiyyah Syatibi dan Syeikh Ibnu Malik mengarang kitab khulashoh AlFiyyah yang sangat termasyhur dan dibanggakan di pondok-pondok pesantren dengan sebutan Al-Fiyyah Ibnu Malik yang sangat luas cakupan bab dan hukum-hukumnya, terdiri dari 1002 bait serta hanya menggunakan satu bahar (irama) sehingga dapat mengungguli A-Fiyyahnya Ibnu Mu’thi dan jalan Asy syuyuti Al Ansori. Hal ini terbukti dengan banyaknya syarikh dan mufassir (komentator) Diantaranya putra beliau se4ndiri yaitu : Imam Baharuddin Muhammad, Baharuddin Ibnu ‘Aqil, Ibnu Umi Qosim, Nuruddin Abul Hasan Al Asmuni.
Diantar karangan Beliau yaitu kitab Al Kaafiyah Asy Syafi’iyyah, ynga terdiri dari 2725 bait, AlFiyyah Al Khulashoh (ringkasan Al Kaafiyyah) 1002 bait, Tashhihul Fawa’id, Lamiyatul Afal, Al Alam 7yang terdiri dari 3000 bait dan masih banyak lagi.
Di Indonesia AlFiyyah Ibnu Malik banyak dikaji di pondok-pondok pesantren yang masih kental dengan sistem salaffiyyahnya termasuk Ponpes Al-Huda Bonggah tercinta. Demikian sekilas tentang Tarikh Mu’allif AlFiyyah semoga kita mampu menggapai barokah dan manfaat fiddini waddunya hatal akhiroh. Amin…amin…Yaa Robbal ‘Alamiin….
Dikutip dari memori tahtiman Alfiyah Ibnu Malik Pnpes Al-Huda Bonggah Ploso Nganjuk.

0 komentar: