Obat merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk dan munculnya jenis-jenis penyakit yang merebak luas di masyarakat mengakibatkan kebutuhan obat menjadi suatu hal yang sangat penting. Tetapi di Indonesia kondisi tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan bahan baku obat yang umumnya masih diimpor. Negeri kita dikenal kaya akan berbagai jenis tumbuhan, namun baru sebagian yang telah dimanfaatkan sebagai obat. Sebagai solusi atas kurangnya bahan baku obat tersebut, maka perlu dilakukan upaya alternatif, seperti pencarian bahan baku obat alami yang tersedia di Indonesia.
Buah manggis (Garcinia mangostana L.), merupakan buah yang eksotik karena memiliki warna yang menarik dan kandungan gizi yang tinggi, karena itu buah manggis memiliki prospek yang
cukup baik untuk dikembangkan (Wijaya, 2004). Potensi manggis tidak hanya terbatas pada buahnya saja, tetapi juga hampir seluruh bagian tumbuhan manggis menyimpan potensi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Penggunaan tumbuhan manggis diyakini dapat menyembuhkan penyakit, beberapa diantaranya adalah peluruh haid, obat sariawan, penurun panas, pengelat (adstringen), disentri dan lain-lain (Heyne, 1987).
Kandungan kimia kulit manggis adalah xanton, mangostin, garsinon, flavonoid dan tanin (Heyne, 1997; Soedibyo, 1998). Menurut hasil penelitian kulit buah manggis memiliki aktivitas HIV tipe I (Chen, 1966), antibakteri, antioksidan dan anti metastasis pada kanker usus (Tambunan, 1998).
Xanton merupakan derivat dari difenil-γ-pyron, yang memiliki nama IUPAC 9H-xantin-9-on. Xanton terdistribusi luas pada tumbuhan tinggi, tumbuhan paku, jamur, dan tumbuhan lumut. Sebagian besar xanton ditemukan pada tumbuhan tinggi yang dapat diisolasi dari empat suku, yaitu Guttiferae, Moraceae, Polygalaceae dan Gentianaceae (Sluis, 1985). Xanton dilaporkan memiliki aktivitas farmakologi sebagai antibakteri, antifungi, antiinflamasi, antileukemia, antiagregasi platelet, selain itu xanton dapat menstimulasi sistem saraf pusat dan memiliki aktivitas antituberkulosis secara in vitro pada bakteri Mycobacterium tuberculosis (Bruneton, 1999 ; Sluis, 1985). Xanton jenis gentisin dan mangiferin memiliki aktivitas sebagai antitumor dan inhibitor monoamin oksidase (Robinson, 1995).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa golongan xanton yang terkandung pada kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dan diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai cara isolasi dan karakteristik senyawa golongan xanton kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.).
Buah manggis (Garcinia mangostana L.), merupakan buah yang eksotik karena memiliki warna yang menarik dan kandungan gizi yang tinggi, karena itu buah manggis memiliki prospek yang
cukup baik untuk dikembangkan (Wijaya, 2004). Potensi manggis tidak hanya terbatas pada buahnya saja, tetapi juga hampir seluruh bagian tumbuhan manggis menyimpan potensi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Penggunaan tumbuhan manggis diyakini dapat menyembuhkan penyakit, beberapa diantaranya adalah peluruh haid, obat sariawan, penurun panas, pengelat (adstringen), disentri dan lain-lain (Heyne, 1987).
Kandungan kimia kulit manggis adalah xanton, mangostin, garsinon, flavonoid dan tanin (Heyne, 1997; Soedibyo, 1998). Menurut hasil penelitian kulit buah manggis memiliki aktivitas HIV tipe I (Chen, 1966), antibakteri, antioksidan dan anti metastasis pada kanker usus (Tambunan, 1998).
Xanton merupakan derivat dari difenil-γ-pyron, yang memiliki nama IUPAC 9H-xantin-9-on. Xanton terdistribusi luas pada tumbuhan tinggi, tumbuhan paku, jamur, dan tumbuhan lumut. Sebagian besar xanton ditemukan pada tumbuhan tinggi yang dapat diisolasi dari empat suku, yaitu Guttiferae, Moraceae, Polygalaceae dan Gentianaceae (Sluis, 1985). Xanton dilaporkan memiliki aktivitas farmakologi sebagai antibakteri, antifungi, antiinflamasi, antileukemia, antiagregasi platelet, selain itu xanton dapat menstimulasi sistem saraf pusat dan memiliki aktivitas antituberkulosis secara in vitro pada bakteri Mycobacterium tuberculosis (Bruneton, 1999 ; Sluis, 1985). Xanton jenis gentisin dan mangiferin memiliki aktivitas sebagai antitumor dan inhibitor monoamin oksidase (Robinson, 1995).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa golongan xanton yang terkandung pada kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dan diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai cara isolasi dan karakteristik senyawa golongan xanton kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.).
0 komentar:
Posting Komentar