BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah baik flora maupun fauna. Kekayaan keragaman hayati ini membiarkan keuntungan yang besar bagi masyarakat. Di antaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Protein sebagai salah satu sumber pembangun tubuh dapat berasal dari tumbuhan (na
bati) dan hewan (hewani). Protein yang berasal dari hewan mempunyai kandungan yang sempurna dibandingkan dengan protein nabati. Oleh karena itu pengadaan sumber protein hewani harus diupayakan. Oleh sebab itu, disamping memenuhi tugas makalah mata kuliah Zoologi Invertebrata, kami menyusun makalah ini yang berjudul “RHIZOPHODA”
Adapun batasan Masalah dalam karya tulis ini adalah:
1. Pengertian hewan Invertebrata.
2. Filum Protozoa ; Kelas Rhizopoda.
3. Ordo dan contoh species
1.3.Tujuan Yang Ingin Dicapai
Adapun Tujuan penulis dalam penulisan karya tulis ini adalah:
1. Sebagai salah satu syarat mengikut mata kuliah Zoologi Invertebrata.
2. Untuk mengetahui berbagai macam hewan invertebrate khususbya yang tergabung dalam kelas Rhizopoda.
3. Untuk menambah wawasan tentang invertebrate.
1.4. Metode Yang Digunakan
Metode Yang Digunakan yaitu Metode deskriftif dengan teknik study kepustakaan atau literature, yaitu pengetahuan yang bersumber dari beberapa media tulis baik berupa buku, litelatur dan media lainnya yang tentu ada kaitannya masalah-masalah yang di bahas di dalam Karya tulis ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hewan Invertebrata dan Filum Frotozoa
1. Pengetian Hewan Invertebrate
Pengertian Hewan Invertebrata adalah yang tidak beruas bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata. Filum- dalam Invertebrata adalah Protozoa, Porifera, Coelenterata, Platihelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata.
2. Filum Frotozoa
Frotozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan tumbuhan dan hewan, frotozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksuan / generatif konjugasi.
Filum frotozoa terbagi menjadi beberapa kelas:
Filum frotozoa terbagi menjadi beberapa kelas:
3. Kelas hewan berambut getar (cikata).
4. Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda).
5. Kelas hewan berspora (sporozoa).
6. Kelas hewan berbulu cambuk (flogellato).
Ciri-Ciri Protozoa
7. Ukuran dan bentuk tubuh:
a. Mikroskopik (10 – 200 mikron)
b. Bentuk bervariasi (tetap atau berubah-ubah)
c. Alat gerak:
a. Pseupodia (kaki semu)
Contoh: Amoeba proteus
b. Silia (bulu getar)
Contoh: Paramecium sp
c. flagelum (bulu cambuk)
Contoh: Euglena viridis
2. Struktur dan fungsi tubuh
1. Membran plasma
2. Sitoplasma
3. Vakuola makanan
4. vakuola kontraktil
5. Inti sel
B. Kelas Rhizopoda
Kelas Rhizopoda itu yaitu Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia. Perkembangbiakan secara aseksual melalui pembelahan biner dan pembentukkan kista. Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba. Pada Amoeba , pergerakkan Amoeba dengan menggunakan kaki semu terjadi karena adanya rangsangan makanan. Makananya dapat berupa ganggang, bacteri atau sisa-sisa organik.
Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup liar di luar tubuh organisme lain (hidup bebas). Contohnya Amoeba proteus, Foraminifera , Arcella, Radiolaria. Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme , contohnya Entamoeba histolityca, dan Entamoeba coli.
Struktur tubuh Amoeba: Sel dilindungi oleh membrane sel. Didalam selnya terdapat organel – organel, diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan.
Membrane sel atau membran plasma Membrane sel disebut juga plasmalema dan berfungsi melindungi protoplasma. Sitoplasma dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya ektoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti, satu vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan. Inti sel (nukleus) berfungsi untuk mengatur selurug kegiatan yang berlangsung di dalam sel. Rongga berdenyut (Vakuola Kontraktil). Hingga berdenyut disini berfungsi sebagai organ eksresi sisa makanan. Vakuola kontraktil juga menjaga agar tekanan osmosis sel selalu lebih tinggi dari tekanan osmosis di sekitarnya.
Rongga makanan (vakuola makanan ) Rongga makanan atau sering disebut dengan vakuola makanan berfungsi sebagai alat pencernaan. Makanan yang tidak dicerna akan dikeluarkan melalui rongga berdenyut.
Tempat hidup dan habitat Berdasarkan tempat hidupnya Amoeba dibedakan menjadi beberapa tempat:
a. Ektamoeba : hidup di luar tubuh organisme (hidup bebas). Misalnya Amoeba proteus.
b. Entamoeba : hidup di dalam organisme , misalnya manusia: contohnya Entamoeba histolityca, yang hidup di dalam usus halus manusia, bersifat parasit dan menyebabkan penyakit perut (Disentri). Entamoeba coli, hidup dalam colon (usus besar manusia). Amoeba ini tidak bersifat parasit , tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan buang air besar terus-menerus. Entamoeba ginggivalis, hidup dalam rongga mulut dan menguraikan sisa-sisa makanan, sehingga merusak gigi dan gusi.
Terdapat juga contoh dari Rhizopoda lainnya seperti:
1. Ella Memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak terdapat di air tawar. Berbentuk seperti piring, dengan satu permukaan cembung dan permukaan lainnya cekung atau datar , yang ditengahnya terdapat lubang tempat keluarnya kaki palsu.
2. Diffugia angka luar diffugia dapat menyebabkan butir-butir pasir halus dan benda-benda laindapat melekat.
3. Foraminifera emiliki rangka luar yang terdiri dari silica atau zat kapur (mengandung kalsium karbonat). Semua anggota foraminifera ini hidup di laut. Genus yang paling terkenal dari Foraminifera ini adalah Globigerina, karena lapisan Foraminifera dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi.
4. Radiolaria
Merupakan organisme laut bertubuh bulat seperti bola dan memilki banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati akan mengendap yang disebut dengan Lumpur radiolaria yang digunakan sebagai bahan alat penggosok serta bahan peledak. Contoh genusnya : Achantometro dan Collosphaera.
Merupakan organisme laut bertubuh bulat seperti bola dan memilki banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati akan mengendap yang disebut dengan Lumpur radiolaria yang digunakan sebagai bahan alat penggosok serta bahan peledak. Contoh genusnya : Achantometro dan Collosphaera.
Sarcodina atau Rhizopoda (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa yang bergerak menggunakan pseudopodia (kaki semu). Amoeba adalah Sarcodina yang menggunakan kaki semu atau pseupodia untuk bergerak dan menangkap mangsa. Rhizopoda ada yang terbungkus oleh cangkang misalnya Foraminifera dan Arcella. Amoeba adalah hewan bersel satu hidup bebas atau hidup sebagai parasit. Amoeba yang hidup bebas di tanah yang berair dan banyak mengandung bahan organik, contohnya Amoeba proteus. Sedangkan Amoeba yang bersifat parasit terdapat dirongga mulut (Entamoeba ginggivalis) atau di dalam usus manusia (Entamoeba histolytica).
Ciri-ciri dari rhizopoda
1. Alat gerak: pseupodia
2. Ada yang telanjang maupun bercangkang
3. Bentuk sel berubah-ubah
4. Sitoplasma terdiri dari endoplasma dan ektoplasma
5. Reproduksi: aseksual (pembelaha biner), sebagian dapat membentuk kista
6. Heterotrof (memangsa alga uniseluler, bakteri, protozoa lain)
7. Biasanya hidup bebas di tanah lembab dan lingkungan berair, beberapa parasit
Gambar Struktur Dari Amoeba
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Kelas Rhizopoda adalah hewan yang bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Habitatnya adalah hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia (Parasit). Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Istamar Syamsuri. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Sugiarti, S. dkk. 2002. Avertebrata Air Jilid I. Depok : Penebar Swadaya.
Http//www. Google.com
Http//wikipedia.com
0 komentar:
Posting Komentar