Pages

Senin, Mei 9

kenangan di malioboro


Perbincangan sepasang sahabat, yaitu Lebe dan Mafish.
Sembari berjalan menelusuri kawasan Malioboro mereka berbincang ringan. Lebe dengan nikmat menghisap dalam-dalam rokok 76, begitu juga Mafish dengan rokok GG, memang mereka berdua bukan lagi pecandu rokok tapi lebih hebat lagi, mereka pencinta setia rokok, walaupun Lebe lebih suka rokok kretek daripada rokok filter  yang disukai Mafish.
Di tengah keramaian Malioboro pada malam minggu yang berbeda dari hari biasanya.Lebe mendahului bicara, “Mafish…”, “ya, ada apa Lebe?” jawab Mafish. Lebe terdiam sejenak, dia hati-hati memilih kosa kata yang tepat untuk diungkapkan dari isi kepalanya kepada sahabatnya. Rupanya Mafish dibuat penasaran oleh Lebe, dengan sedikit senyum “kayaknya ada hal yang penting banget ya Be?” Dengan santai Lebe jawab “mungkin juga penting, mungkin juga sebaliknya”. Buru-buru mengepulkan asap rokok dari mulutnya, “kenapa jawabannya mungkin?”sahut Mafish.  Sunggingan senyum mengiringi kata-kata, Lebe menimpali “ok, ok, tenang, santai aja… jangan buru-buru gitu, nikmati kalau ngrokok…” maksud Lebe pengertian , gak nikmat kalau ngepulin asap rokok cepet-cepet, akan terasa nikmat kalau pelan-pelan. Mafish pun terlihat santai lagi.
“Aku jawab pertanyaanmu itu dengan pertanyaanku” kata Lebe. “Apa?” Mafish menghadapkan mukanya pada muka Lebe dan memalingkan mukanya cepat-cepat ke langit “Lebe…Lebe…ya udah apa pertanyaanmu?” Mafish terheran akan prilaku Lebe yang seperti itu. Lebe pun memberikan pertanyaanya, “kalau kamu punya pilihan: ilmu pengetahuan atau kekayaan, mana yang kamu pilih?” Dengan percaya diri Mafish menjawa, “Jelas-jelas ilmu pengetahuan lah, karena dengan ilmu pengetahuan akan didapat kekayaan itu”. Dengan cepat Mafish bertanya balik,”kalau kamu Be, mana yang dipilih?” “Tentu, aku akan pilih kekayaan.” Jawab Lebe dengan tegas. Mafish terheran dengan jawaban Lebe dengan mengajukan pertanyaan sinis kepada shabatnya itu, “malu, malu, sangat memalukan Be. Kamu adalah seorang mahasiswa, kaum terpelajar. Dan kamu memilih kekayaan daripada ilmu pengetahuan?” Dengan senyum hangat Lebe menjawab pertanyaan sinis sahabatnya, “Nah, terbukti.” Dengan wajah ceria Lebe menatap Mafish, “pertanyaanmu menjadi bukti bahwa setiap orang memilih untuk memperoleh apa yang seharusnya ia peroleh. Maka, sekarang tentukan pilihanmu dan capailah atau perolehlah apa yang kau pilih.”
Mafish masih bingung akan kata-kata Lebe. “Udah jangan dipikirin, yuk kita beli minuman, aq yang bayarin dah...” Lebe memecah kebingungan Mafish. “Ha ha ha ha ha…” itulah yang dikeluarkan mulut mereka berdua sambil menghampiri penjual minuman ……………..

Kenang-kenangan dari Malioboro pada malam minggu, 07 Mei 2011
Mu’arif Ishmatullah

0 komentar: