Kita harus bersukur diberikan kesehatan serta betapa banyak nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. Biarpun dalam kondisi yang pas-pasan dalam hidup, namun itu jangan menjadikan kita tidak mensyukuri nikmat-Nya. Mungkin cerita ini sedikit akan memaparkan sebuah kisah perjuangan remaja cacat. Adzan dhuhur telah berkumandang aku pulang dari bekerja, dimana provesiku sebagai seorang penjual koran. Seusai melapaskan rasa lapar yang menjeratku sejak pagi hari. Kemudian aku pergi mengamen untuk penghasilan tambahan sebagai penyambung hidup. Tidak pernah aku hiraukan panasnya sengatan mata hari serta dinginnya malam serta polusi yang dapat merusak paru-paruku. Demi sesuap nasi aku berdiri di pinggir perempatan jalan antar kota dengan tongkat kayu yang sudah usang sebagai penyangga badan ku untuk berdiri.
Satu-persatu kendaraan yang berhenti saat lampu menyala merah aku hampiri dengan senyuman yang mungkin bisa menyenangkan hati para pengguna jalan. Lantunan suaraku yang serak mengiringi langkah demi langkah yang agak tertatih-tatih karena kakiku yang cacat. Rupiah-demi rupiah aku kumpulkan demi melangsungkan hidupku. Setelah jam sepuluh malam aku pulang dengan membawa uang yang mungkin hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Aku tinggal dibawah gubuk yang sangat sederhana , tapi aku sangat bersukur karena Tuhan masih memberiku kesehatan meskipun fisikku cacat. Aku jalani hidup dengan penuh semangat yang keras serta do’a restu dari ibuku. Kini ibu telah tiada, gak ada lagi yang memberiku petuah-petuah yang sangat bermanfaat alam hidupku. Namun perjalanan hidup dan cobaan tidak cukup sampai disini, hujan cemooh dan fitnah telah membuat kupingku terasa tebal.
Mungkin jalan lain Tuhan merencanakan sesuatu, aku tidak tahu itu. Apakah aku harus menyerah? Mungkin juga bisa, tapi aku masih punya iman dan harga diri. Aku percaya didalam kesulitan pasti ada kemudahan, didalam keterpurukan asalkan ada usaha pasti kejayaan yang aku dapat. Itulah salah satu petuah ibu ku yang aku jaga himgga akhir hidup ku nanti.
Inilah kisah hidup saudara kita, begitu berat hidup ini yang harus dia hadapi. Tapi kita bisa mengambil hikmah dari cerita ini, bahwasannya hidup itu harus penuh perjuangan dan pengorbanan, meskipun harus bersimbah luka. Dan jangan henti-hentinya kita bersukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat yang begitu besar, diantaranya adalah kesehatan dan kesempurnaan fisik.
By: EGA PUTRA
Latis Modular Dan Sifat-sifatnya.
11 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar