Pages

Minggu, Mei 8

Filsafat Cinta Menimbulkan Tashauf...

Cinta itu mengharapkan upah, karena cinta sendiri adalah upah.
perasaan iman itu bertingkat, maka cara Tuhan memberi ujian pun bertingkat pula. Ada yang diberi ancaman neraka, maka timbullah khauf. ada yang diberi harapan syurga, maka timbullah rajak (harapan). tetapi yang telah berpengalaman lebih tinggi, terpadulah khauf dan rajaknya pada satu hal, yaitu hubb: CINTA.

Disinilah masuk : pelajaran Rabiatul Adawiyah....

Cinta sejati tidak mengenal berbagai macam hal lain lagi. kalau masih merasa bahwa AKU adalah AKU dan ENGKAU adalah ENGKAU, maka belumlah sampai pada inti cinta.

kadang-kadang seseorang tidak tahu lagi apa yang dibicarakannya lagi, tersesat mulutnya, sehingga dia berkata karena saking cintanya " Anal Haqq!!!". kadang-kadang kemanapun pandangannya, kekasihnya juga  yang terlihat, ke matahari, bulan purnama: ALLAH,  ombak yang bergulung, angin sepoi-sepoi: ALLAH, ke tangisan anak yang baru lahir, ke kuburan yang sepi : ALLAH!!.
Bahkan terkadang memuncaklah cinta itu , sehingga ia ingin mati saja!. Mati dalam cinta. sebagaimana dikatakan oleh Al-Farid:

" Kalau engkau ingin hidup bahagia, maka matilah dengan Dia,
  dalam keadaan syahid,
  Dan kalau tidak begitu maka rindu pun ia adalah ahlinya. Siapa dia.
  Tidaklah lebih menghasilkan madu."




Semoga membuka mata dan hati kita dalam bercinta,,,,

0 komentar: