Sungguh suatu kebahagiaan yang teramat luar biasa. Yang teramat membuatku syukur, sesyukur-syukurnya. Subhanallah. Ketika mendapat kabar bahwa beasiswa cair. Bisa jadi hari itu adalah hari terindah dalam beberapa bulan ini. Sebab akhir-akhir ini aku memang sangat membutuhkan uang.
Sejak Januari tahun 2011 ini aku sudah mencanangkan pada diriku. Mengenai resolusi 2011 yaitu tidak dikirimi uang bulanan dari orang tua lagi. Aku yakin bisa! Begitulah kekuatan tekadku waktu itu. Siapa sangka sampai hari ini aku masih dapat bertahan. Meskipun aku harus membiayai hari-hariku dengan segala cara.
Eitts, segala cara tersebut bukan yang macam-macam lho! Yang halal dan insyallah barokah tentunya. Kucari uang dengan jerih payahku sendiri. Berpeluh kerngat, membanting setir. Pokoknya “gimana caranya bulan depan aku harus punya uang”. Begitulah pola pikirku dalam menghasilkan uang.
Salah satu pekerjaan yang utama kulakukan saat ini adalah menjadi tentor les private. Yupx, mengangkat motor terus beberapa sore dan malam dalam seminggu. Dengan gaji Rp 20 ribu per pertemuan, kumanfatkan gajiku sebulan untuk membiayai hari-hariku.
Alhamdulillah pula, beberapa teman memasrahkan untuk memperbaiki laptopnya yang kadang hang. Dan kupatok tarif Rp 30 ribu untuk instal ulang laptop. SYukurnya lagi pada saat ada yang mau instal ulang laptop pada waktu itu aku sangat butuh uang alias dompetku dah kosong. Sungguh luar biasa, rezeki Allah datangnya tak terduga.
Yang kubisa lakukan hanya pasrah kepada Allah. Mohon petunjuknya dan melakukan usaha yang sebisanya kulakukan. Pernah pula ada yang lewat online melakukan konsultasi statistika. Dan aku mendapat bayaran 200ribu dan 150 ribu. Wah syukur deh.
Hingga pada waktu kuliah kucoba untuk mengajukan beasiswa. Dan bertemulah aku dengan info beasiswa kementerian BUMN. Kebetulan banget salah satu syaratnya adalah mempunya rekening BRI. Dan aku memang memiliki rekeningnya BRI. Selain itu sykur juga berbagai persyaratannya tidak susah. Ditemani seorang teman, yaitu Fendha, aku dan ia berjibaku dengan waktu yang mepet mengumpulkan berkas-berkasnya.
Hingga beberapa hari kemudian segera muncullah pengumuman. Paginya mendapat kabar dari ibu-ibu di ruang kemahasiswaan dekanat, sore dan malamnya aku menangis sejadi-jadinya. Menangis karena terharu luar biasa, aku diterima! Oh Tuhanku Allah, Engkau sangat maha pemurah. Hanya karena Engkau semua ini terjadi. Hanya kepadamulah aku bersyukur ya Allah.
Aku menangis teringat ibuku. Sungguh betapa bahagianya beliau mengetahui kabar bahwa anaknya ini yang tak lagi dikirimi uang bulanan, mendapat beasiswa Rp 4,5 juta per semester, sampai lulus! Dan benar dugaanku, ketika kukabari beliau lewat telepon terharunya beliau dan langsung menangis bahagia. Alhamdulillah ya ALLAH,,,,,,,,,,,
0 komentar:
Posting Komentar