Pages

Selasa, September 20

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN “USIA LANJUT”


BAB I
PENDAHULUAN

1.        LATAR BELAKANG
Usia lanjut merupakan suatu anugerah. Menjadi tua, dengan segenap keterbatasannya, pasti akan dialami oleh seseorang bila ia panjang umur. Di indonesia, istilah untuk kelompok usia ini belum baku, orang memiliki sebutan yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan istilah lansia atau jompo. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial seedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi.
Menurut Hurlock secara umum orang lajut usia dalam meniti kehidupannya dapat dikategorikan dalam dua macam sikap. Pertama, masa tua akan diterima dengan wajar melalui kesadaran yang mendalam , sedangkan yang kedua, manusia usia lanjut dalam menyikapi hidupnya cenderung menolak datangnya masa tua, kelompok ini tidak mau menerima realitas yang ada.
Keberadaan usia lanjut ditandai dengan umur harapan hidup yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal tersebut membutuhkan upaya pemeliharaan serta peningkatan kesehatan dalam rangka mencapai masa tua yang sehat, bahagia, berdaya guna, dan produktif. Usia lanjut dapat dikatakan usia emas, karena tidak semua orang dapat mecapai usia tersebut, maka orang yang berusia lanjut memerlukan tindakan keperawatan, baik yang bersifat promotif maupun preventif, agar ia dapat menikmati masa usia emas serta menjadi usia lanjut yang berguna dan bahagia.


BAB II
PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN USIA LANJUT

Berikut ini adalah definisi usia lanjut dalam beberapa lineatur :

a.       Smith dan Smith (1999), menggolongkan usia lanjut menjadi tiga yaitu: young old ( 65-74 tahun), middle old ( 75-84 tahun), dan old old (lebih dari 85 tahun)
b.      Setyonegoro (1984), menggolongkan bahwa yang disebut usia lanjut adalah orang yang berusia lebih dari 65 tahun.
c.       Menurut Budi Anna Keliat, Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia.
d.      Menurut Bab 1 pasal 1 ayat (2) UU No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan usia lanjut, adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas.

Secara umum usia tua atau usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat.

Bila seseorang yang sudah beranjak jauh dari periode hidupnya yang terdahulu, ia sering melihat masa lalunya, biasanya dengan penuh penyesalan, dan cenderung ingin hidup pada masa sekarang, mencoba mengabaikan masa depan sedapat mungkin.




2.      CIRI-CIRI USIA LANJUT

Usia lanjut ditandai dengan prubahan fisik dan psikologis tertentu. Ciri-ciri usia lanjut cenderung menuju dan membawa penyesuaian diri yang buruk daripada yang baik dan kepada kesengsaraan daripada kebahagiaan.
Adapun ciri-ciri usia lanjut menurut hurlock yaitu:

a.       Usia lanjut mengalami kemunduran
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.

b.      Perbedaan individual pada efek menua
Sebagai kebiasaan atau hukum umum bahwa penuan fisik lebih cepat dibandingkan dengan penuan manual, walaupun hal yang sebaliknya juga kadang-kadang terjadi, terutama apabila seseorang sangat memikirkan proses ketuaannya dan membiarkan saja penuan mentalnya terjadi apabila tanda-tanda pertama ketuaan fisik tampak.

c.       Usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda
Orang tua mempunyai rambut putih dan tidak lama lagi berhenti dari pekerjaan sehari-hari. Banyak orang berusia lanjut melakukan segala apa yang dapat mereka sembunyikan yang menyangkut tanda-tanda penuaan fisik.

d.      Berbagai stereotipe orang lanjut usia
Shakespeare menulis tentang penampilan orang usia tua sebagai berikut:


1)      Pakaiannya seperti anak muda
2)      Cukurannya bagus
3)      Dunianya yang begitu luas
4)      Tulang keringnya mengkerut
5)      Suaranya berwibawa
6)      Kembali lagi kesifat kekanank-kanakan
7)      Berpipa dan suaranya berdesis

e.       Sikap sosial terhadap usia lanjut
Usia lanjut mempunyai pengaruh yang besar terhadap sikap sosial baik terhadap usia lanjut maupun terhadap orang berusia lanjut. Pendapat orang berusia lanjut lebih merasa senang terhadap keadaan diri mereka sendiri daripada pendapat dari kelompok lain tentang diri mereka.

f.       Orang usia lanjut mempunyai status kelompok minoritas
Lansia memiliki status minoritas karena sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang usia lanjut dan diperkuat oleh pendapat-pendapat klise itu seperti: lansia lebih senang mempertahankan pendapatnya dari pada mendengarkan pendapat orang lain.

g.      Menua membutuhkan perubahan peran
Perubahan peran tersebut karena lansia mulai mengalami kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar karena tekanan dari lingkungan.

h.      Penyesuaian yang buruk pada lansia
Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung mengembangkan konep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian lansia menjadi buruk.

3.      TUGAS PERKEMBANGAN USIA LANJUT

Sebagian besar tugas perkembangan usia lanjut lebih banyak berkaitan dengan kehidupan pribadi seseorang daripada kehidupan orang lain. Orang tua diharapkan untuk menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan, dan menurunnya kesehatan secara bertahap. Hal ini sering di artikan sebagai perbaikan dan perubahan peran yang pernah di lakukan di dalam maupun di luar rumah. Mereka juga diharapkan untuk mencari kegiatan untuk mengganti tugas-tugas  terdahulu yang menghabiskan sebagian besar waktu kala mereka masih muda.    

Mereka perlu menjadwalkan dan menyusun kembali pola hidup yang sesuai dengan kedaan saat itu, yang sering berbeda dengan apa yang dilakukan pada masa lalu. Sehingga perlu melakukan perubahan dalam aturan hidup.

Keterlibatan orang berusia lanjut bersama anak semakin hari semakin berkurang. Ini berarti bahwa mereka perlu membangun ikatan dengan anggota dari kelompok usia mereka, kalau ingin menghindari kesepian yang menjangkiti orang-orang berusia lanjut.

Masalah yang timbul karena pengembangan tugas semacam ini merupakan masalah yang unik bagi orang berusia lanjut.






4.      PENYESUAIAN DIRI TERHADAP PERUBAHAN FISIK BAGI USIA LANJUT

Selama hal itu merupakan kebenaran yang mutlak, bahwa perubahan kondisi fisik terjadi pada usia lanjut dan sebagian besar perubahan itu terjadi ke arah yang memburuk.

a.       Perubahan penampilan
Kebanyakan tanda-tanda yang paling jelas dari usia lanjut yaitu perubahan pada wajah dan tangan. Perubahan-perubahan ini tidak dapat di sembunyikan.

b.      Perubahan Bagian dalam tubuh
1)      Perubahan pada kerangka Tubuh
Yaitu tulang menjadi mengapur dan mudah retak atau patah, dan sembuhnya lambat sesuai dengan bertambahnya usia

2)      Perubahan pada sistem syaraf
Yang perlu diperhatikan adalah pada otak. Pada usia lanjut berat otak berkurang, bilik-bilik jantung melebar sedangkan pita jaringan cortical menyempit.

3)      Perubahan isi perut
Berhentinya pertumbuhan khususnya ditandai dan diketahui lewat limpa, hati, alat reproduksi, jantung, paru-paru, pankreas dan ginjal. Perubahan yang paling besar yaitu jantung karena pada awal kehidupan posisi jantung lebih dekat dengan dada bagian tengah daripada pada usia lanjut. Ukuran jantung bertambah sesuai dengan bertambahnya usia dan terus tumbuh, bahkan sampai setelah tubuh berhenti bekerja.



4)      Perubahan pada fungsi  fisiologis
a)      Orang yang sudah tua tidak tahan terhadap temperatur yang sangat panas atau dingin, hal ini disebabkan oleh menurunnya fungsi pembuluh darah pada kulit.
b)      Orang berusia lanjut menjadi sulit bernafas sebagai akibat cara pemanfaatan tenaga yang tidak normal.
c)      terjadinya penurunan dalam jumlah tidur yang diperlukan.
d)     Perubahan dalam hal pencernaana yang merupakan perubahan paling kelihatan dalam fungsi pengaturan pencernaan.
e)      Ketahanan dan kemampuan bekerja menurun karena mengendornya otot-otot.

5)      Perubahan panca indra
Pada usia lanjut fungsi seluruh organ pengindraan kurang mempuntai sensitivitas dan efesiensi kerja. Mata dan telingga merupakan organ yang paling banyak dipengaruhi oleh pertambahan usia.

6)      Perubahan seksual
Pada umumnya ada penurunan potensi seksual selam usia enampuluhan, kemudian berlanjut sesuai dengan bertambahnya usia. Seperti masa menopause, masa klimakterik disertai dengan menurunnya fungsi gonadal.









5.      PERUBAHAN KEMAMPUAN MOTORIK PADA USIA LANJUT

Orang berusia lanjut pada umumnya menyadari bahwa mereka berubah lebih lambat dan koordinasi gerakannya kurang begitu baik dibanding masa muda mereka. Perubahan dalam kemampuan motorik ini disebabkan oleh pengaruh fisik dan psikologis.

Penyebabik fisik yang mempengaruhi perubahan-perubahan dalam kemampuan motorik meliputi menurunnya kekuatan dan tenaga, yang biasanya menyertai perubahan fisik yang terjadi karena bertambahnya usia, menurunnya kekerasan otot, kekuatan pada persendian, gemetar pada tangan, kepala dan rahang bawah.

Penyebab Psikologis yang mempengaruhi perubahan dalam kemampuan motorik berasal dari kesadaran tentang merosotnya dan perasaan akan rendah diri kalau dibandingkan dengan orang yang lebih muda dalam arti kekuatan, kecepatan, dan keterampilan.

  1. PERUBAHAN KEMAMPUAN MENTAL PADA USIA LANJUT
Sampai saat ini, bukti-bukti nyata yang digunakan sebagai fakta bahwa jumlah perubahan kemampuan mental lebih sedikit dibanding yang telah dipercayai dan ada tanda-tanda perbedaan individu dalam perubahan ini. Pendapat klise yang popular tentang menurunnya kemampuan mental sebagai salah satu cirri yang terpenting bagi orang usia lanjut secara bertahap semakin berkurang, tetapi pendapat tersebut masih ada dan terus dipercayai sampai dapat diketemukan bukti-bukti sebagai fakta yang dapat menggugurkan keseluruhan pendapat tersebut.
a.    Penyebab Perubahan dalam Kemampuan Mental
Pada masa lalu diduga bahwa kerusakan mental yang tidak dapat dihindari juga diikuti oleh kerusakan fisik. Langkahnya perangsangan dari lingkungan juga mempengaruhi kecepatan tingkat penurunan mental. Mereka terus bekerja hingga mencapai akhir masa hidupnya mempunyai fungsi otak yang lebih normal dan dapat melakukan tes kecerdasan dengan lebih baik disbanding mereka yang menganggur. Apa yang mungkin dapat diterjemahkan sebagai kelemahan secara menyeluruh yang diakibatkan oleh menurunnya kemampuan intelektual terutama disebabkan oleh pendengaran yang buruk. Dengan menurunnya fungsi dan kemampuan pendengaran bagi orang berusia lanjut, maka banyak dari mereka yang gagal dalam menangkap isi pembicaraan orang lain kemudian mereka mengatakan bahwa kesadaran mentalnya sudah berubah tidak seperti dulu lagi.
b.    Seberapa Besar Penurunan Kemampuan Mental pada USia Lanjut
Ada beberapa hal yang menyebabkan bertentangan pandagan, bahwa semua kemampuan yang dipercayai terlibat dalam kecerdasan menurun atau menurun dalam cara yang sama. Beberapa kemampuan mungkin menurun sedikit atau tidak sama sekali. Disamping itu juga ada hasil yang bertentangan dengan yang diharapkan, bahwa penurunan kemampuan mental terjadi bagi seluruh subjek atau yang sudah diatur sedini mungkin seperti yang diharapkan dari penentuan data antar bagian secara terpisah. 
Satu-satunya cara untuk mengukur jumlah penurunan secara tepat adalah dengan menggunakan catatan yang akurat tentang kemampuan puncak masing-masing individu. KEmudian dengan standar tersebut ditentukan persentase penurunan yang terjadi pada setiap tingkat usia yang berbeda. Untuk menentukan, seperti yang telah ditekankan sebelumnya, beberapa studi telah dibuat dengan menggunakan metode longitudinal yang umumnya memakai sampel pada tingkat usia yang berbeda. Inilah yang disebut sebagai metode silang antar bagian atau section method. SAtu tudi yang dilakukan dalam jangka waktu lama melaporkan bahwa, terjadi penurunan jauh lebih kecil disbanding dengan kepercayaan yang telah begitu popular.
Secara umum, mereka yang mempunyai pengalaman intelektual lebih tinggi secara relative penurunan dalam efisiensi mental kurang disbanding mereka yang pengalaman intelektualnya rendah. Contoh penelitian yang dilakukan terhadap orang-orang berbakat yang dilakukan dalam periode waktu yang panjang, membuktikan bahwa penurunan mental terjadi lebih lambat disbanding kepercayaan yang sudah popular dalam masyarakat.
Dalam kemampuan yang sangat bergantung pada hasil sitem pendidikan dan penyesuaian diri (contohnya, arti verbal, alas an yang diungkapkan, angka-angka, dan sebagainya) terdapat sejumlah perubahan murni yang lama yang memungkinkan untuk diabaikan. PEnurunan yang kuat dari metode silang usia antar bagian yang dilaporkan dalam literature konvensional tentang kemampuan ini semata-mata merupakan konsekuensi dari factor perubahan berbagai budaya yang memproduksi penampilan intelektual yang semakin tinggi dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Kemampuan yang diperoleh melalui sitem pendididkan formal tidak dapat menunjukkanm penurunan karena usia secara nyata.

  1. PERUBAHAN MINAT PADA USIA LANJUT
Seperti perubahan fisik, mental dan gaya hidup pada orang-orang berusia lanjut, juga terjadi perubahan minat dan keinginan yang tidak dapat dihindari. Terdapat hubungan yang erat antara jumlah keinginan dan minat orang pada seluruh tingkat usia dan keberhasilan penyesuaian mereka. SEbaliknya hal ini menentukan kebahagiaan atau ketidakbahagiaan yang akan diperoleh. PAda usia lanjut, pendapat seperti ini benar untuk setiap tingkat usia selam kurun waktu kehidupan.
Halitu penting untuk diketahui, karena bagaimanapun juga penyesuaian pada usia lanjut sangan dipengaruhi oleh perubahan minat dan keinginan yang dilakukan secara sukarela atau terpaksa. Apabila orang yang berusia tua ingin mengubah minat dan keinginannya karena alas an kesehatan, situasi keuangan atau alasan lainnya mereka akan memperoleh kepuasan yang lebih baik disbanding mereka yang menghentikan kegiatannya karena sikap yang tidak menyenangkan dari sebagian kelompok masyarakat.
Seperti minat dan keinginan seseorang dari setiap tingkat usia, hal ini juga sangat berbeda pada mereka yang sudah tua. Bagaimanapun juaga, keinginan tertentu mungkin dianggap sebagai tipe keinginan orang berusia lanjut pada umumnya, antara lain keinginan dan minat pribadi, minat untuk berekreasi, keinginan social, keinginan yang bersifat keagamaan, dan keinginan untuk mati.
a.    Minat Pribadi
Minat atau ketertarikan pribadi pada usia lanjut antara lain melipuri minat terhadap diri sendiri, minat terhadap penampilan, minat pada pakaian dan minat pada uang.
b.    Minat dalam Diri Sendiri
Orang menjadi semakin dikuasai oleh diri sendiri apabila ia semakin tua. Orang mungkin menjadi sangat berorientasi pada egonya (egocentric) dan pada dirinya (self-centred) dimana mereka lebih banyak berpikir tantang dirinya daripada orang lain dan kurang memperhatikan keinginan dan kehendak orang lain.
c.    Minat pada Penampilan
Walaupn beberapa orang berusia lanjut menganggap penting tentang penampilan mereka seperti yang dulu bisa dilakukan, tetapi banyak juga yang menunjukkan sikap tidak perduli terhadap penampilannya. Mereka mungkin akan berhenti dalam merawat pakaian, bahkan mereka tidak ambil pusing dengan perwatan diri. Sementara ada sebagian yang tampak kotor dan jorok dalam penampilan, tetapi orang berusia lanjut umumnya tidak banyak menggunakan waktu agar penampilannya lebih menarik, atau sedapat mungkin menutupi tanda-tanda ketuaan fisik mereka.
1)   Status ekonomi
Orang berusia lanjut merupakan factor penting yang menentukan tingkat ketertarikan mereka dalam merawat dan menjaga penampilan. Apabila setiap sen dari uangnya harus dihitung dan apabila beberapa hal penting dalam kehidupan harus dihemat, maka uang yang dimanfaatkan untuk merawat dan menjaga penampilan seseorang dianggap sebagai kemewahan yang tidak menghasilkan apa-apa.
2)   Tempat tinggal
Juga sangat memainkan peranan penting dalam menentukan tingkat ketertarikan seseorang dalam merawat penampilannya. Mereka yang hidup sendiri berminat jauh lebih sedikit dibanding yang tinggal bersama anak yang telah dewasa atau tinggal dalam rumah bersama orang-orang berusia lanjut lainnya.
d.   Minat terhadap Pakaian
Minat terhadap pakaian tergantung pada sejauh mana orang berusia lanjut terlibat dalam kegiatan social. Sebagian tergantung pada status ekonomi, dan sebagian lagi tergantung pada kesadaran untuk menerima kenyataan bahwa mereka telah lanjut usia sehingga harus menyesuaikan diri. Beberapa orang berusia lanjut ada yang masih terus memakai gaya dan model yang bisa mereka pakai pada masa muda dan madya sehingga menolak untuk berpakaian model masa kini, walaupun mereka harus memesan secara khusus pada tukang jahit.
Orang berusia lanjut lainnya justru sebaliknya sangat mementingkan mode dan mungkin memilih pakaian ayng idrancang untuk orang muda yang pantas menjadi anak atau cucunya. Mereka berontak dengan usia lanjut dan karenanya mencoba untuk meyakinkan diri mereka sendiri dan orang lain bahwa mereka lebih muda disbanding kenyataan yang mereka hadapi.
Minat orang berusia lanjut pada pakaian juga karena dipengaruhi oleh kesulitan dalam mencari mode yang cocok dengan usia mereka yang siap pakai dan tidak ketinggalan zaman. Misalnya apabila rok pendek sedang banyak digemari, maka wanita berusia lanjut akan sulit dalam mencari pakaian, rok atau jas panjang yang siap pakai yang dianggap cocok dengan usianya. Begitu juga pakaian yang dijualkan untuk mereka seringkali dibuat dengan rancangan yang tidak bagus, karena tidak menarik dan dibuat dalam cetakan warna yang tidak menimbulkan pujian karena tidak cocok dengan kondisi kulit dan rambut wanita berusia lanjut. Masalahnya juga sama bagi pria berusia lanjut dalam mencari pakaian yang cocok. Akan tetapi bagi pria masalahnya relative lebih kecil dibanding wanita.
e.    Minat Untuk Rekreasi
Pria dan wanita berusia lanjut cenderung untuk tetap tertarik pada kegiatan rekreasi yang biasa dinikmati pada masa mudanya, dan mereka hanya akan mengubah minat tersebut kalau betul-betul diperlukan. Perubahan utama yang terjadi adalah secara bertahap mempersempit minat dibanding perubahan radikal terhadap pola yang sudah dibentuknya, dan mengubah minat kebentuk rekreasi yang bersifat permanen.
f.     Minat Sosial
Dalam bertambahnya usia mengakibatkan banyak orang yang merawa menderita karena jumlah kegiatan social yang dilakukannya semakin berkurang. Hal ini lazim diistilahkan sebagai lepas dari kegiatan kemasyarakatan, yaitu suatu proses pengunduran diri secara timbale balik pada masa usia lanjut dari lingkungan social. Social disengagement, seperti yang dijelaskan oleh Birren, meliputi empat elemen “pelepasan beban” yaitu meliputi : Keterlibatan dengan orang lain berkurang, pengurangan variasi peranan social yang dimainkan, penggunaan kemampuan mental yang semakin bertambah, dan berkurangnya partisipasi dalam kegiatan fisik.
g.    Minat Terhadap keagamaan
Walaupun terdapat kepercayaan popular dalam masyarakat yang mengatakan bahwa orang tertarik pada kegiatan keagamaan pada saat kehidupan hamper selesai, akan tetapi bukti-bukti yang menunjang kepercayaan seperti ini sangat sedikit. SEmentara orang berusia lanjut menjadi lebih tertarik pada kegiatan keagamaan karena mereka sangat tidak mampu, tetapi pada umumnya mereka tidak harus tertarik pada kegiatan keagamaan karena pertimbangan kegiatan tersebut dapat menciptakan minat baru atau dapat merupakan titik perhatian baru.
h.    Minat untuk Mati
Selama masa anak-anak, dewasa, dan sedikit pada masa dewasa dini, rasa tertarik terhadap kematian lebih berkisar pada seputar kehidupan setelah mati daripada terhadap sebab-sebab yang menjadikan seseorang mati. SEbagai hasil pendidikan tentang keagamaan dirumah, dan ditempat ibadah, menjadikan banyak anak muda mempunyai konsep yang berbeda tentang suraga atau neraka dan tentang kehidupan didunia fana
Semakin lanjut usia seseorang, biasanya mereka menjadi semakin kurang tertarik terhadap kehidupan akherat dan lebih mementingkan tentang kematian itu sendiri serta kematian dirinya. Pendapat semacam ini benar, khususnya bagi orang yang kondisi fisik dan mentalnya semain memburuk, mereka cenderung untuk berkonsentrasi pada masalah kematian dan mulai dipengaruhi oleh perasaan seperti itu. Hal ini secara langsung bertentangan dengan pendapat orang yang masih muda, dimana kematian bagi mereka tampaknya masih jauh dank arena itu mereka kurang memikirkan tentang kematian.

  1. PERUBAHAN YANG BERKAITAN DENGAN PEKERJAAN PADA USIA LANJUT
Pada umumnya perubahan ini diawali ketika masa pensiun. Meskipun tujuan ideal pensiun adalah agar para lansia dapat menikmati hari tua, namun dalam kenyataannya sering diartikan sebaliknya, karena pensiun sering diartikan sebagai kehilangan pekerjaan,kedudukan, peran, kegiatan, status dan peran.
Menyiasati pensiun agar tidak menjadi beban mental setelah lansia yaitu sangat tergantung pada sikap mental individu dalam menghadapi pensiun. Dalam kenyataannya ada yang menerima, ada yang takut kehilangan, ada yang merasa senang memiliki jaminan tua dan ada juga yang seolah-olah acuh terhadap pensiun.
Masing-masing sikap tersebut sebenarnya punya dampak bagi masing-masing individu, baik positif maupun negatif. dampak positif lebih menentramkan diri lansia dan dampak negatifnya akan menggangu kesejahteraan hidup lansia.


  1. BAHAYA PENSIUN PRIBADI  DAN SOSIAL PADA USIA LANJUT
Pada beberapa waktu di sepanjang kehidupan seseorang terdapat bahaya serius yang lebih potensial sehingga proses penyesuaian pribadi dan social tidak dapat dilakukan secara baik pada usia lanjut. Sebagian dari masalah ini disebabkan oleh karena menurunnya kemampuan mental dan fisik, yang mengakibatkan orang berusia lanjut lebih mudah diserang oleh bahaya potensial dibandingkan pada usia sebelumnya. Disamping itu sebagian lagi disebabkan oleh kurangnya kemampuan dalam mengenal bahaya potensial ini dalam kehidupan kelompok masyarakat. Sebagian akibatnya orang mencoba untuk mempersiapkan diri terhadap bahaya semacam itu sejalan dengan usianya yang semakin bertambah.
a.    Bahaya Fisik
Tanda-tanda bahaya fisik yang umum pada usia lanjut:
1)   Penyakit dan hambatan fisik
Orang berusia lanjut biasanya banyak terserang gangguan sirkulasi darah, gangguan dalam system metabolism, gangguan-gangguan yang melibatkan mental, gangguan pada persendian, penyakit tumor, sakit jantung, rematik, encok, pandangan dan pendengaran berkurang, tekanan darah tinggi, berjalan gontai, kondisi mental dan syaraf terganggu.
2)      Kurang Gizi
Penyakit kurang gizi pada usia lanjut lebih banyak disebabkan oleh factor pengaruh psikologi dibanding sebab-sebab ekonomi. Pengaruh psikologi yang terbesar adalah hilangnya selera karena rasa takut dan depresi mental, tidak ingin makan sendirian, dan tidak ingin makan karena merasa curiga sebelumnya. Bahkan pada waktu makanan yang dikonsumsinya kurang bermutu dan kurang jumlahnya, banyak orang berusia lanjut yang tidak memperoleh gizi cukup dari makanannya karena tidak diserap tubuh yang disebabkan oleh gangguan system pencernaan makanan atau gangguan pada system kelenjar endokin yang tidak berfungsi seperti dulu.
3)   Gangguan Gigi
Cepat atau lambat, orang berusia lanjut pada umumnya akan kehilangan sebagian gigi bahkan banyak yang hilang semuanya. Bagi mereka yang terpaksa memakai gigi palsu, sering mengalami kesulitan dalam mengunyah makanan yang kaya protein, seperti daging, dan pengunyahan hanya dipusatkan pada makanan yang mengandung karbohidarat tinggi. Kesulitan dalam mengunyah juga mendorong seseorang untuk menelan makanan kasar dan lebih besar sehingga mengakibatkan gangguan pencernaan. Sakit yang disebabkan oleh tekanan gigi palsu atau gigi yang ompong sering menyebabkan pelat dan suara tertelan, yang mengganggu orang berusia lanjut dalam berbicara dan menimbulkan rasa malu.
4)   Mengendurnya kemampuan seksual
Hilangnya kemampuan seksual atau sikap yang tidak menyenangi hubungan seksual pada usia lanjut banyak mempengaruhi orang usia lanjut, seperti halnya kehilangan emosi yang mempengaruhi anak kecil. Orang yang kehidupan perkawinannya bahagia dapat menyebabkan hidupnya lebih sehat dan hidup lebih lama dibandingkan mereka yang tidak menikah atau kehilangan pasangan, atau mereka yang kehidupan seksualnya tidak aktif.
5)   Kecelakaan
Orang berusia lanjut biasanya lebih mudah terkena kecelakaan dibanding orang yang lebih muda. Bahkan walaupun kecelakaan tersebut tidak fatal, dapat menyebabkan seseorang yang berusia lanjut tidak dapat hidup. Jatuh, yang mungkin disebabkan oleh gangguan lingkungan atau kepala pusing, pening, kondisi yang lemah, dan gangguan penglihata. Merupakan penyebab kecelakaan yang paling umum bagi wanita berusia lanjut. Sedang, pria berusia lanjut sering memperoleh kecelakaan yang disebabkan karena mengendarai mobil atau ditabrak mobil waktu sedang berjalan. Kecelakaan yang disebabkan oleh kebakaran atau api juga bias terjadi terhadap para usia lanjut.
b.    Bahaya Psikologis
Ada sejumlah tanda-tanda bahaya psikologis pada orang berusia lanjut. Meskipun juga bias terjadi pada tingkat usia lain, seperti halnya bahaya fisik, bahaya psikologis tidak hanya lebih sering terjadi pada usia lanjut daripada usia muda, tetapi dampaknya pada penyesuaian pribadi dan social lebih besar.
1)   Orang usia lanjut menerima pendapat klise tentang kebudayaan
Bahaya psikologis pertama, adalah mereka menerima kepercayaan tradisional dan pendapat klise tentang kebudayaan dari suatu usia. Hal ini dianggap sebagai bahaya karena pendapat tersebut mendorong orang usia lanjut untuk merasa tidak enak dan rendah mutunya. Akibatnya lebih buruk lagi, karena mereka cenderung kehilangan motivasi untuk mengerjakan tentang apa yang sesungguhnya mampu mereka kerjakan.
2)   Pengaruh perubahan fisik pada usia lanjut
Bahaya psikologis yang kedua bagi orang usia lanjut adalah perasaan rendah diri dan tidak enak yang datang bersamaan dengan perubahan fisik. Hilangnya daya tarik dan penampilan seksual yang tepat mungkin mengakibatkan pria atau wanita merasa ditolak oleh kelompok social.
3)   Perubahan dalam pola kehidupan
Bahaya psikologis yang ketiga adalah orang usia lanjut perlu menetapkan pola hidup yang berbeda dengan keadaan masa lalu dan cocok dengan kondisi usia lanjut.
4)   Kecenderungan untuk “tidur” secara mental
Bahaya psikologis yang keempat adalah kecurigaan atau realisasi bahwa penurunan mental sudah mulai terjadi. Bagi banyak orang usia lanjut curiga bahwa mereka dalam beberapa hal pelupa sekali.bahwa mereka menemui kesulitan dalam belajar fakta dan nama-nama baru, dam mereka merasa tidak dapat bertahan terhadap tekanan yang berat yang biasa mereka pikul sebelumnya.mereka mungkin mulai berfikir bahwa mereka secara mental tertidur, dan perasaan sperti ini mendukung kepercayaan mereka bahwa mereka terlalu tua untuk belajar apa saja yang baru. Sebagai pengganti terhadap penyesuaian kegiatan, yang cocok dengan kondisi mentalnya, mereka menarik diri dari semua bentuk kegiatan yang melibatkan kompetisi dengan orang lebih muda, dan dengan demikian pengalaman mereka terhadap berbagai masalah, mengakibatkan mereka tidak terikat erat dengan kegiatan social.
5)   Merasa bersalah karena menganggur
Bahaya psikologi yang kelima adalah perasaan bersalah karena mereka tidak bekerja sedang orang lain masih bekerja. Banyak orang usia lanjut dewas aini yang dibesarkan dalam masyarakat yang lebih mementingkan kerja, merasa bersalah setelah tanggung jawab rumah tangganya berkurang banyak. Mereka masih tetap ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat, tetapi mungkin masyrakat terasa malu karena pekerjaannya tidak sesuai dengan rencana masyarakat tentang pekerjaan yang disediakan untuk orang usia lanjut. Hal ini karena pekerjaan mereka lebih bersifat rekreasional atau yang diistilahkan dengan membuat kerjaan, jadi bukan kerja sesungguhnya. Mereka juga mau mengerjakan kegiatan seperti ini, bahkan bagi orang usia lanjut yang ingin menjalin persahabatan pun disediakan oleh kelompok penyaji kegiatan ini.
6)   Berkurangnya pendapatan
Bahaya psikologis yang keenam adalah akibat dari berkurangnya pendapatan. Setelah pensiun, banyak orang usia lanjut yang tidak dapat memanfaatkan waktu luangnya dengan kegiatan yang produktif.
7)   Pelepasan kegiatan social
Bahaya psikologis yang ketujuh dan sejauh ini merupakan yang paling berrbahaya bagi orang usia lanjut adalah, pelepasan berbagai kegiatan social. Mungkin pelepasan ini secara terpaksa karena kesehatannya memburuk, sumber keuangan terbatas, atau kondisi lain dimana control bagi orang usia lanjut sangat sedikit.












BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat.
Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. Kemunduran yang terjadi pada lansia tidak hanya dari segi fisik saja tetapi juga pada kognitifnya.
Pensiun pada usia lanjut mengakibatkan perubahan peran seperti perubahan terhadap minat , nilai dan pola hidup, bisa bersifat sukarela maupun keharusan, terjadi lebih awal maupun pada usia standar.
Bahaya yang potensial terhadap penyesuaian pribadi dan sosial sebagian disebabkan oleh menurunnya fungsi fisik dan mental sebagai ciri-ciri usia lanjut, yang menyebabkan orang usia lanjut mulai terserang penyakit dan sebagian lagi disebabkan oleh kurangnya pengenalan terhadap potensi yang berasal dari kelompok sosial.





DAFTAR PUSTAKA

Elizabeth B. Hurlock. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Hal: 379-414
R.siti Maryam dan Ns. Mia Fatma Ekasari. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Hal: 31-32
S.Tamber dan Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Hal: 1-2
di kutip pada hari minggu, 17 April 2011 pukul 21.00
dikutip pada hari jumat, 15 April pukul 13.00


0 komentar: