Pages

Selasa, November 1

Akar Tumbuhan


AKAR
Pada tumbuhan dikenal dua jenis akar yatu akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang pada umumnya ditemukan pada tumbuhan dengan berbiji dikotil sedangkan akar serabut biasanya pada tumbuhan berbiji monokotil.



Struktur Akar Tunggang Pada Tanaman Dikotil

Perbedaan utama antara akar tunggang dan akar serabut yaitu pada strukturnya. Akar tunggang biasanya berbentuk seperti tombak dengan bagian bawah semakin mengecil. Biasanya akar tunggang masuk ke dalam tanah secara lurus ke bawah tanpa banyak percabangan. Percabangan hanya pada akar berukuran lebih kecil, sedangkan akar tunggang utama masih terlihat jelas. Contoh pada Mahagoni sp dan Ficus benjamina.

Akar serabut sedikit berbeda strukturnya dengan akar tunggang. Perbedaannya yaitu pada bentuknya yang seperti serabut sehingga akar utamanya tidak terlihat dan lebih banyak percabangan keluar dari pangkal tumbuhan. Contoh tumbuhana yang berakar serabut yaitu pada bangsa padi-padian (Oriza satifa) maupun palem-paleman (seperti Cocos sp).

Bagian-bagian akar:
a. Epidermis
Epidermis akan berkembang dari protoderma. Sel epidermis berbentuk pipih dan berdinding tipis. Di dekat ujung akar, sel-sel epidermis mengalami modifikasi yaitu berbentuk rambut-rambut akar yang berfungsi memperluas bidang penyerapan air dan garam mineral. Pada ujung dari rambut akar terdapat kaliptra yaitu suatu bangunan keras yang fungsinya melindungi akar dan membantu akar menembus tanah. Kaliptra biasanya kita kenal dengan sebutan tudung akar (root cap).
b. Exodermis
Exodermis terbentuk dari lapisan sel di bawah epidermis dimana dinding selnya mengalami penebalan dengan suberin dan lignin. Tebal exodermis bervariasi mulai dari satu lapis sel sampai beberapa lapis. Kadang-kadang di sebelah dalam exodermis terdapat sklerenkim sebagai jaringan penguat.

c. Endodermis
Endodermis tersusun atas sederet sel yang membentuk silinder dan terdapat pada hampir semua tumbuhan tingkat tinggi. Silinder sel ini menjadi batas dalam dari korteks akar serta melindungi bagian dalam dari akar (stele). Mula-mula sel penyusun endodermis ini membentuk penebalan seperti pita melingkar sepanjang dinding, sehingga dinamakan pita Caspary. Sel endodermis yang berhadapan dengan xilem tidak segera mengalami penebalan sehingga hanya mempunyai pita Caspary. Sel-sel semacam ini disebut sel peresap karena dianggap mampu melalukan air dan senyawa yang larut di dalamnya dari korteks ke stele dan sebaliknya.

d. Jaringan Gabus
Terdiri atas sel-sel mati, mempunyai penebalan dinding terdiri dari suberin serta berasal dari hasil pembelahan kambium gabus. Bentuk gabus umumnya dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu yang besar berdinding tipis dan yang pipih berdinding tebal. Dengan adanya penebalan sekunder, jaringan gabus bersama jaringan lain yang berlekatan membentuk ritidoma (kulit kayu) yang nanti akan terkelupas. Umumnya bagian pucuk tumbuhan yang luka akan segera ditutup oleh jaringan gabus luka. Dari jaringan yang hidup akan terbentuk folagen yang membentuk gabus untuk melindungi tubuh dari kehilangan air dan serangan jamur atau bakteri.
e. Korteks akar
Sel-sel korteks berbentuk besar dan bervakuola besar. Plastida di dalam sel jaringan korteks menyimpan pati. Oleh karena itu biasanya pada tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di akar (singkong), pertumbuhan korteks akar menjadi lebih dominan dibanidngkan dengan jaringan lainnya.
f. Endodermis
Dinding sel endodermis mengandung selapis suberin atau gabus yang disebut pita caspary. Pita tersebut merupakan kesatuan antara lamela tengah dan dinding primer. Pada akar yang mengalami penebalan sekunder, endodermis tanggal bersama dengan sel korteks lain. Lapisan ini sebenarnya merupakan sel korteks terdalam yang terdiri atas sel-sel berbentuk kotak dan tersusun rapat tanpa rongga antarsel. Lapisan endodermis disebut juga lapisan floeterma atau sarung amilum karena mengandung butiran-butiran amilum. Sel-sel ini membentuk silinder yang membungkus jaringan pembuluh. Sel-sel endodermis mempunyai ciri khusus, yaitu adanya pita caspary. Apakah yang Anda ketahui tentang pita caspary? Dinamakan pita caspary karena sesuai nama penemunya, yaitu Caspary. Pita caspary merupakan penebalan dinding sel setempat dan pengendapan suberin dan lignin. Agar lebih jelas perhatikan Gambar
Endodermis
Pita caspary ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui protoplasma yang melekat pada pita caspary dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar dengan silinder pusat. Pada lapisan endodermis juga ditemui lapisan yang mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf U, sehingga disebut sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui air. Sel-sel endodermis yang terletak segaris dengan xilem tidak mengalami penebalan sehingga dapat dilalui air dan zat yang terlarut. Selsel ini disebut sel penerus atau peresap.
g. Silinder pusat (stele)
Stele terletak di dalam endodermis, terdiri atas jaringan pembuluh (xylem dan floem). Pada lapisan luar silinder pusat terdapat perikambium atau perisikel. Jika bagian tengah tidak diisi oleh jaringan pembuluh, bagian tersebut diisi oleh parenkim empulur. Do bagian dalam perikambium berbatasan dengan protofloem dan protoxylem. Pada akar tumbuhan dikotil, xylem terletak di pusat akar, tersusun berbentuk bintang, sedangkan floem mengelilinginya.

Lapisan silinder pusat merupakan lapisan terdalam yang terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut.
1) Perisikel atau Perikambium
Perisikel merupakan lapisan terluar dari stele, sehingga letaknya langsung berada di sebelah dalam dari lapisan endodermis dan di sebelah luar dari berkas pengangkut. Lapisan ini masih bersifat meristematis sebagai titik awal tumbuhnya primordia akar ke arah samping (cabang akar/akar lateral). Pertumbuhan cabang akar ini bersifat endogen.
2) Berkas Pengangkut (Xilem dan Floem)
Pada akar dikotil, antara xilem dan floem menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder. Jaringan sekunder yang terbentuk oleh kambium adalah xilem sekunder yang terletak di sebelah luar xilem primer dan floem sekunder yang terletak di sebelah dalam floem primer. Xilem sekunder dan floem sekunder ini banyak mengandung serabut.
3) Jari-Jari Empulur
Lapisan jari-jari empulur tersusun atas jaringan parenkim. Pada struktur akar tumbuhan dikotil dan monokotil terdapat beberapa perbedaan. Cobalah cari perbedaan tersebut! Untuk menemukannya, lakukan kegiatan mengamati sayatan melintang akar tumbuhan jagung (monokotil) dan akar tumbuhan kacang tanah (dikotil) dengan cara kerja seperti pada Kegiatan Kelompok 3. Lakukanlah pengamatan dan gambarlah hasilnya! Bagaimana struktur akar tumbuhan dikotil dan menokotil? Jelaskan perbedaannya dalam sebuah tabel! Selanjutnya, coba bandingkan hasil gambar yang Anda peroleh dari pengamatan dengan gambar struktur akar pada Gambar

0 komentar: