Pages

Sabtu, Juli 30

ETER (ALKOKSI ALKANA)

Eter (ROR) begitu erat berhubungan dengan kehidupan manusia sehari-hari sehingga orang awam pun kenal dengan istilah-istilah ini dietil eter (Eter) digunakan sebagai pemati rasa (anestetic). Bagi kebanyakan orang kata eter dikaitkan dengan anestesi. Eter yang dimaksud adalah hanyalah salah satu anggota kelompok eter, yaitu senyawa yang mempunyai dua gugus organik melekat pada atom oksigen tunggal. Rumus umum eter ialah R-O-R’, yang R dan R’-nya bisa sama atau berbeda, gugusnya dapat berupa alkil atau aril. Pada anestesi umum kedua R-nya adalah gugus etil. CH3CH2-O-CH2CH3. Eter merupakan isomer atau
turunan dari alkohol (unsur H pada OH diganti oleh alkil atau aril). Eter mengandung unsur C, H, dan O.
Ikatan eter sangatlah mirip dengan air. Dalam kasusu ini, oksigen berada dalam keadaan hibrida –sp3. Dua orbital sp3 dari atom oksigen terikat pada atom lain, dan dua orbital lainnya terisi masing-masing dengan sepasang elektron. Eter termasuk molekul polar, ai terbuka maupun siklik, contohnya adalah epoksida dimana mengandung tiga cincin eter. Epoksida lebih reaktif dari pada eter lain karena ukuran cincinnya kecil adapun sistem cincin besar dengan satuan berulang –OCH2CH2 disebut eter mahkota. Senyawa ini merupakan reagensia berharga yang dapat digunakan untuk membantu melarutkan garam anorganik dalam pelarut organik.


0 komentar: