Pages

Sabtu, Mei 21

Jasa Orang Tua

Di ibaratkan besarnya gunung, luasnya lautan hingga seluruh isi dunia tak akan mungkin jasa kedua orang tua kita bisa kita balas. Orang tua tidak mengharap imbalan, tidak mengharap harta, maupun sesuatu yang berharga sekalipun di dunia ini. Kedua orang tua kita hanya ingin anaknya lebih baik dari pada orang tuanya. Sebagian anak saat ini tidak tahu-menahu tentang beratnya pengorbanan orang tua untuk membesarkan kita, bahkan dewasa ini ada yang lebih parah lagi, yaitu tidak ingin tahu tentang pengorbanan tersebut, yang penting “aku gak mau tahu yang penting aku senang pada kehidupan yang aku jalani saat ini”.
Seperti kenyataan saat ini, walaupun tidak semuanya anak seperti ini, tapi cobalah berfikir anak macam apa kamu ini. Hingga tidak mau tahu pengorbanan orang tuamu. Kalau orang tua tahu pasti beliau menyesal telah melahirkanmu. Bahagiakan orang tua, jadilah apa yang di inginkan oleh orang tua mu, beliau pasti akan bahagia bila melihat anaknya sukses. Orang tua tidak meminta kembali semua hal yang digunakan untuk membesarkan mu. Hanya satu keinginan orang tua yaitu melihat anaknya sukses di segala bidang. Tahukah kamu orang tua selalu mendo’akan mu dimanapun beliau berada, tak kenal lelah dan tidak bosan-bosan untuk berdo’a.
Ambil saja contoh di kehidupan sehari-hari, dimana sang ibu mengandung dan melahirkan anaknya. Dari mengandung saja sudah sangat berat, ibu harus mengandung selama sembilan bulan sepuluh hari, itupun harus bersusah payah. Harus selalu mengontrol bayi yang dikandungnya, selalu menjaga kesehatan, serta harus makan-makanan penuh gizi demi perkembangan yang optimal untuk bayi yang dikandungnya. Apa lagi harus bolak-balik priksa ke dokter yang mungkin biayanya tidak sedikit, itupun kalau beliau punya uang. Kalau tidak punya uang beliau harus menghutang pada saudara, itupun kalau saudara ada, dan kalau tidak ada beliau harus menghutang pada tetangga.
Bukan hanya ibu saja yang bersusah payah, bapak juga berat peranannya. Bapak harus bekerja keras untuk mencari nafkah demi kelangsungan kehidupan yang dijalani. Disaat ibu melahirkan bapak harus harus bekerja keras dua kali dimana harus mengurus ibu yang sedang melahirkan serta harus mencari nafkah, begitu lelahnya bapak. Ibu pun sama seperti itu, apa lagi ibu yang sedang melahirkan berani mempertaruhkan nyawanya untuk si bayi.
Pengorbanan beliau tidak sampai disini saja, setelah kelahiran sang anak beliau harus merawat, mendidik dan membesarkan anak tersebut. Apakah kamu tahu bila sewaktu bayi kamu menangis malam-malam. Beliau berdua sering tidak tidur karena kamu rewel, beliau sangat sanyang pada mu dan tidak ingin kamu itu rewel. Bapak harus menemani ibu yang menyusui kamu hinga kamu tidak rewel dan menangis lagi. Tidak bisa dipungkiri lagi bila beliau setiap hari lelah untuk mengurusimu, tapi beliau selalu bersabar.
Ingatkah kamu di saat kamu ngompol atau buang air, beliau selalu bergantian untuk merawatmu tanpa rasa jijik. Apa bila kamu sakit, beliau selalu bingung dan berusaha untuk mengobati sakitmu. Meskipun biaya yang dikeluarkan untuk pengobatanmu sangat mahal, beliau berani menghabiskan harata bendanya demi kesehatanmu. Sampai-sampai harus berhutang, meskipun tidak sedikit jumlahnya. Tahukah kamu ibu mu sampai berlinangan air mata meratapi mu disaat kamu terbaring sakit. Begitu besar jasa mereka berdua.
Tidak hanya sampai disini saja, beliau harus menjadikanmu anak yang pandai yang kelak bisa berguna bagi Nusa, Bangsa, serta Agama. Beliau menyekolahkan mu, apa lagi oramg tua kepingin anaknya bersekolah di sekolah terbaik. Tidak sedikit untuk membiayai pendidikanmu, beliau ingin kamu menjadi anak yang pandai. Sampai-sampai kamu dibiayai mulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)sampai dengan perguruan tinggi. Bila kamu menghitung berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk membiayai mu mulai dari lahir hingga sekarang.
Coba buat orang tuamu bisa tersenyum lebar dan bangga mempunyai anak seperti mu.

By: Ega Putra

0 komentar: